Suara.com - Epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman mengungkapkan tantangan penanganan Pandemi Covid-19 tahun depan.
Ia mengatakan, kemunculan varian omicron menambah beban baru penanganan wabah virus corona, di tengah paparan varian delta yang juga masih dominan.
"Ancaman untuk saat ini, 2022 tentunya kita menghadapi dua ancaman serius, delta dan omicron, ini kombinasi maut," kata dokter Dicky dihubungi suara.com, Kamis (30/12/2021).
Ia menjelaskan bahwa kedua varian sama-sama mampu menyebabkan penularan lebih cepat terjadi. Varian delta juga telah terbukti bisa menyebabkan keparahan penyakit. Sementara omicron bisa menginfeksi orang-orang yang sudah divaksinasi.
"Omicron juga punya potensi menyebabkan keparahan walaupun di bawah posisinya delta. Tapi kalau semakin banyak orang yang terinfeksi akan semakin banyak juga (potensi sakit parah)," ujarnya.
Tantangan lainnya, dokter Dicky melihat semakin banyak orang yang abai dengan bahaya penularan virus corona karena merasa tren kasus positif telah landai.
"Oleh karena itu, meresponnya sebetulnya tidak bisa hanya mengandalkan keberhasilan menghadapi delta, tapi harus meningkatkan kualitas dari respon, artinya penguatan," imbuhnya.
Ia merekomendasikan penguatan dari aturan hasil tes PCR pelaku perjalanan. Jika sebelumnya masih 2-3 hari sebelum keberangkatan, sebaiknya diperketat menjadi 1x24 jam. Selain itu, penggunaan masker juga harus berkualitas, misalnya memakai jenis N95 atau setara lainnya.
Karantina terhadap pelaku perjalanann juga harus dipastikan benar-benar dilakukan agar tidak ada kebocoran kasus dari luar negeri.
Baca Juga: Ancaman Varian Omicron di Akhir Tahun, Ini Respons Negara-negara Dunia
"Dan bicara jaga jarak, menjaga kapasitas ini yang harus di lakukan. Artinya kalau menurut saya saat ini WFH (work from home) juga menjadi hal yang harus dijaga keberlangsungannya," pungkas dokter Dicky.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia