Suara.com - Banyak asumsi dan spekulasi mengenai varian Omicron yang sudah menyebar di sebagian besar negara. Sejauh ini, hanya ada beberapa kasus keparahan meskipun varian Omicron ini diketahui hanya memicu gejala ringan.
Tapi, varian Omicron ini diketahui bermutasi sangat cepat, bahkan hampir 5 kali lipat dari varian virus corona sebelumnya.
Hal ini membuat sejumlah negara khawatir dengan penyebarannya, sehingga para pejabat kesehatan di seluruh dunia memperlakukan pembatasan sosial lagi.
Sebelumnya, varian Omicron ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Omicron ini memiliki keunggulan untuk berkembang dan kebal dari vaksin Covid-19 dibandingkan varian Delta.
Menurut kepala WHO, varian Omicron dan Delta ini pun bisa membentuk tsunami atau gelombang baru pandemi virus corona Covid-19 bila digabungkan. Keduanya bisa memberikan tekanan cukup besar pada petugas kesehatan.
Jika Anda pernah terinfeksi virus corona Covid-19 sebelumnya, Anda tentu berharap bahwa tubuh memiliki kekebalan alami yang bisa melindungi diri dari infeksi ulang dan varian virus corona lainnya.
Tapi, para ahli percaya bahwa akan lebih banyak orang yang terinfeksi, mengingat penyebaran varian Omicron yang cepat. Meskipun, gejala yang disebabkan varian Omicron cenderung ringan.
Beberapa dokter dan ahli virologi mengklaim bahwa infeksi varian Omicron yang hanya menyebabkan gejala ringan ini justru akan membentuk kekebalan kawanan. Bahkan varian Omicron ini bisa saja bertindak sebagai vaksin Covid-19 alami.
Profesor Ian Jones, seorang ahli virologi di University of Reading juga mendukung gagasan bahwa varian Omicron bisa menjadi vaksin alami. Ia mengatakan, varian Omicron tidak akan berbahaya bagi orang yang sehat, sama halnya dengan flu.
Baca Juga: Kencangkan Masker, Luhut Sebut Varian Omicron Sudah Menyebar Di Mana-mana!
Meski begitu, banyak ahli juga menentang gagasan tersebut. Shahid Jameel, ahli virologi mengatakan gagasan bahwa varian Omicron bisa menjadi vaksin alami itu didasari pada rasa lelah menghadapi pandemi virus corona.
"Ini didasarkan pada kelelahan menghadapi pandemi dan ketidakmampuan berbuat lebih banyak hal. Sehingga, seolah sengaja membiarkan orang-orang terpapar virus," kata Shahid dikutip dari Times of India.
Shahid berpendapat orang yang mengklaim varian Omicron ini bisa menjadi vaksin alami tidak memikirkan dampak jangka panjangnya. Orang-orang itu mungkin tidak mempertimbangkan risiko Long Covid-19, yang jauh lebih buruk tapi terabaikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan