Suara.com - Sejak awal pandemi, virus corona Covid-19 ini sudah banyak bermutasi. Para peneliti pun bisa memprediksi efek samping virus corona Covid-19 terhadap kesejahteraan manusia, karena pandemi ini akan menjadi endemik.
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan telah mencatat efek samping yang dialami setiap pasien virus corona Covid-19. Mereka menemukan pasien mungkin mengalami defisiensi berbahaya yang bisa memburuk seiring bertambahnya usia.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Baylor College of Medicine terhadap 60 sampel pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona Covid-19.
Para peneliti menggunakan sampel darah untuk mengukur tingkat stres oksidatif, kerusakan oksidan dan glutathione pada pasien yang dibandingkan dengan orang dalam kondisi sehat.
Glutathione sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, membantu memproduksi bahan kimia dan protein yang dibutuhkan dalam tubuh dan sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan glutathione adalah kelainan langka yang bisa diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis jaringan, sedang dan berat.
“Orang yang terkena bentuk parah dari gangguan ini mungkin mengalami gejala neurologis. Masalah ini mungkin termasuk kejang, perlambatan umum reaksi fisik, gerakan dan bicara, cacat intelektual dan kehilangan koordinasi," menurut Medline Plus dikutip dari Express.
Dalam penelitian sebelumnya, Dokter Rajagopal Sekhar, Associate Professor of Medicine di bagian endokrinologi dan timnya telah menetapkan bahwa tingkat stres oksidatif cenderung tetap stabil pada individu yang sehat hingga usia 60 tahun.
Stres oksidatif mengacu pada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, salah satu kontributor utama penuaan.
Baca Juga: Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Menyebabkan Pneumonia
Di sisi lain, glutathione mulai menurun setelah usia 60 tahun. Tetapi, pola ini berubah pada pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Hal yang paling mengejutkan, tim peneliti mengamati bahwa pasien dengan virus corona Covid-19 usia 21 hingga 60 memiliki glutathione yang jauh lebih sedikit dan lebih banyak stres oksidatif daripada rekan-rekan mereka yang sehat.
"Kami tahu bahwa orang sehat tanpa virus corona di atas usia 60 tahun cenderung kekurangan glutathione dan mengalami peningkatan stres oksidatif," kata Dokter Sekhar.
Saat kelompok usia 60 tahun ke atas terinfeksi virus corona, tingkat glutathione mereka jauh lebih rendah dan stres oksidatif jauh lebih tinggi daripada mereka yang berusia sama tetapi tanpa virus corona Covid-19.
Tim peneliti mengatakan bahwa penemuan ini penting, karena menyoroti potensi risiko penyakit lebih lanjut.
Karena, peningkatan stres oksidatif dan penurunan kadar glutathione terkait dengan sejumlah kondisi termasuk penuaan, diabetes, infeksi HIV, gangguan neurodegeneratif, gangguan kardiovaskular, penyakit saraf, obesitas, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini