Suara.com - Banyak orang tahu bahwa menatap ponsel tepat sebelum mencoba tidur adalah ide yang buruk. Tetapi beberapa aplikasi sebenarnya lebih buruk untuk dibanding yang lain.
Dilansir dari Metro UK, TikTok telah diangap sebagai 'aplikasi paling mengganggu' untuk siklus tidur dalam sebuah studi baru.
Studi itu menyarankan pengguna menghindarinya pada waktu tidur jika mereka ingin tertidur dengan mudah.
Sebuah platform yang mempelajari soal tiddur- Sleep Junkie - telah mengungkapkan aplikasi mana yang terburuk untuk kualitas tidur. Setelah survei terhadap lebih dari 2.000 anggota masyarakat menemukan bahwa 78 persen mengaku 'membalas penundaan tidur' - menggunakan ponsel mereka sampai mereka pergi tidur.
Sebuah studi terpisah dari 128 anggota masyarakat mengungkapkan bahwa TikTok adalah aplikasi terburuk untuk kualitas tidur dengan peserta mengambil satu jam tujuh menit untuk tertidur setelah menggunakan aplikasi.
Studi juga mengungkap bahwa peserta menghabiskan hanya 14 persen dari siklus tidur mereka di REM setelah menggunakan aplikasi video yang hampir setengah dari jumlah yang disarankan untuk orang dewasa yang sehat.
Mereka yang tidak memiliki keterlibatan elektronik dan menghabiskan 23 persen di REM.
Tidur REM sendiri adalah tahap tidur dalam, saat tubuh kita secara fisik memperbaiki. Jika kita banyak tidur nyenyak di malam hari, kita cenderung bangun dan melaporkan bahwa kita merasa jauh lebih segar. Tidur REM harus mencakup antara 20-25 persen dari malam kita.
TikTok mungkin merupakan penyebab terburuk yang memengaruhi jumlah tidur REM kita, tetapi itu bukan satu-satunya aplikasi.
Baca Juga: Susah Tidur? Tenang, Ada Minuman yang Bisa Jadi Obat Tidur Alami
Setelah menggunakan Instagram, peserta menghabiskan 15,5 persen malam mereka dalam tidur REM, dan mereka butuh 58 menit untuk tertidur.
Pengguna Snapchat mendapatkan 16 persen tidur REM di malam hari, dan tertidur setelah 56 menit.
Menggunakan Twitter tepat sebelum tidur akan menghasilkan 18 persen dari tidur Anda menjadi REM, dan pengguna membutuhkan waktu 50 menit untuk tertidur.
Dan pengguna Facebook mendapatkan 19,5 persen tidur REM dan membutuhkan 45 menit untuk tidur.
Jadi, mengapa aplikasi media sosial sangat buruk untuk siklus tidur kita?
Para ahli berpikir itu sebagian besar disebabkan oleh cahaya biru yang dipancarkan dari layar ponsel yang meningkatkan kewaspadaan Anda dan menghasilkan waktu tidur di atas rata-rata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak