Suara.com - Pencegahan penularan varian Omicron di Indonesia perlu dilakukan secara komprehensif. Epidemiolog pun membagikan 3 kunci utama untuk melakukannya. Apa saja?
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan vaksinasi, memakai masker, dan tidak berkerumun merupakan tiga kunci utama mencegah penularan virus Corona varian Omicron.
"Vaksinasi, tidak berkerumun, pakai masker adalah senjata kita sekarang untuk menghindari infeksi Omicron," kata Yunis, mengutip ANTARA.
Menurut Yunis, saat ini masyarakat sudah mulai longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Oleh karenanya, dia berharap masyarakat kembali meningkatkan konsistensi untuk melakukan protokol kesehatan terutama memakai masker dan tidak berkerumun untuk mencegah penularan COVID-19.
Ia mengatakan Omicron memang memberikan gejala klinis ringan tapi bisa memperbanyak infeksi sehingga kemungkinan bisa menyebabkan gelombang ketiga dengan kasus COVID-19 ringan atau sedang.
Lonjakan kasus varian Omicron telah terjadi cukup signifikan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sekalipun vaksinasi di Inggris sudah 80 persen namun kasus tetap tinggi karena varian Omicron.
Yunis mengatakan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat berkontribusi untuk membuat gejala COVID-19 menjadi lebih ringan ketika virus SARS-CoV-2 menyerang tubuh.
Ke depan, kata Yunis, masih ada peluang munculnya varian baru dari virus SARS-CoV-2 yang bisa lolos dari perlindungan antibodi setelah vaksinasi, namun gejala klinis yang dialami penderita kemungkinan akan semakin ringan karena sudah menjalani vaksinasi.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyampaikan 86,6 persen masyarakat Indonesia di 100 kabupaten/kota memiliki antibodi terhadap Covid-19.
Baca Juga: Ashanty Positif Covid-19, Bagaimana Nasib Kepala Anang Hermansyah?
"Hasil sero survei di 100 kabupaten/kota di sebagian wilayah aglomerasi maupun non aglomerasi sepanjang bulan November-Desember 2021 menunjukkan 86,6 persen populasi yang daerahnya di survei telah memiliki antibodi SARS-CoV-2, baik akibat telah terinfeksi sebelumnya atau karena vaksinasi," ujar Jubir Nasional Satgas COVID-19 Wiku Adi Sasmito di Jakarta, Selasa (4/1).
Kemudian, sebesar 73,2 persen populasi dari daerah yang disurvei ternyata juga memiliki antibodi meski belum pernah terdeteksi positif maupun tervaksinasi COVID-19.
Wiku mengharapkan, masyarakat dapat terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan di semua lini kehidupan.
Indonesia per tanggal 2 Januari 2022 sudah mencatat 152 kasus varian Omicron di Tanah Air yang mayoritas berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dengan rentang gejala, yaitu tanpa gejala sampai dengan gejala ringan.
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Alert! Kasus Covid-19 Indonesia Naik Lagi, Vaksin Masih Gratis?
-
7 Gejala Omicron Kraken, Paling Cepat Menular Dibanding Varian Lain
-
6 Gejala Omicron BF.7 yang Banyak Dikeluhkan, Varian Sudah Masuk Indonesia!
-
Covid-19 Subvarian Omicron BN.1 Masuk Jakarta, 24 Orang Sudah Terpapar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis