Suara.com - Konten tentang boneka arwah alias spirit doll viral di media sosial yang bisa dengan mudah ditonton oleh anak-anak. Amankah menurut psikolog?
Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan anak yang terlalu banyak melihat konten spirit doll di media sosial dapat mempercayai keyakinan yang salah dan bertentangan dengan kenyataan.
Pasalnya, kata Kasandra, konten-konten yang beredar di media sosial belakangan ini kerap menampilkan orang-orang yang memperlakukan spirit doll seperti makhluk hidup.
"Karena otaknya yang belum berkembang penuh, anak-anak cenderung untuk mempercayai apapun yang dilihat baik secara online ataupun langsung," ujar Kasandra mengutip ANTARA.
Meski demikian, lanjut dia, menonton tayangan spirit doll tidak serta merta mengembangkan delusi pada anak yang merupakan gangguan psikotik.
"Karena menjadi psikotik itu harus ada faktor genetik, pola asuh, dan tekanan atau trauma," imbuh Kasandra.
Oleh karena itu, orang tua berperan penting untuk mengawasi anak saat menonton konten apapun, termasuk konten spirit doll, di media manapun agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini, spirit doll sedang sangat populer karena banyak artis atau figur publik yang memilikinya. Biasanya spirit doll berbentuk bayi dan para pemilik merawatnya layaknya anak sendiri.
Menurut Kasandra, banyaknya orang dewasa yang memiliki spirit doll juga dapat disebabkan karena mereka memiliki kebutuhan untuk memelihara atau merawat orang lain.
Baca Juga: 4 Fakta Spirit Doll, Ritual Keagamaan hingga Pembawa Keberuntungan
Selain itu, lanjut dia, adanya kebutuhan sosial yang tidak terpenuhi, misalnya perasaan kesepian atau tidak memiliki banyak teman sehingga menggunakan spirit doll sebagai pengganti.
Kemudian, kebutuhan untuk berimajinasi dengan peran tetantu yang dimainkan bersama boneka tersebut. Misalnya, spirit doll dapat menjadi pengganti anak bagi mereka yang menginginkan anak.
"Selain itu untuk hiburan, konten, marketing, untuk memperoleh kekayaan dan kemasyhuran, atau memang ada gangguan seperti Anatoly Moskvin (sejarawan yang membuat mayat gadis menjadi boneka)," imbuh Kasandra.
"Sebenarnya wajar-wajar saja untuk bermain dengan spirit doll selama pemilik sadar bahwa benda itu hanya boneka dan tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman," pungkasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Psikolog Lita Gading Sentil Nikita Mirzani Live Jualan dari Rutan: Apa Bedanya dengan di Luar?
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Lita Gading Dokter Apa? Diperiksa Polisi usai Dilaporkan Ahmad Dhani
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Generasi Sadar Mental Health, Tapi Kenapa Masih Takut Cari Bantuan Psikolog?
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025