Suara.com - Sebagian besar wanita akan mengalami banyak perubahan pada tubuhnya ketika hamil, mulai dari payudara, berat badan hingga garis coklat di bagian perut.
Semua wanita pasti memiliki garis coklat pada perut ini selama masa kehamilan, meskipun ada yang terlihat jelas dan ada pula yang terlihat sangat tipis.
Dr Deborah Lee dari Apotek Online Dr Fox pun berusaha menjelaskan garis vertikal berwarna coklat itu di perut oibu hamil.
Garis vertikal berwarna coklat di perut ibu hamil ini disebut sebagai linea nigra. Linea nigra berasal dari bahan Latin yang berarti garis hitam, yakni garis berpigmen gelap di tengah perut selama kehamilan.
"Garis itu berwarna gelap yang membentang dari atas tulang kemaluan sampai umbilikus hingga ke dada," kata Dr Deborah dikutip dari Daily Star.
Linea nigra sering muncul selama kehamilan yang disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh. Pada kehamilan, hiperpigmentasi adalah hal yang umum terjadi.
Namun, terbentuknya linea nigra ini diduga disebabkan oleh tingginya tingkat estrogen, progesteron, dan melanin.
Estrogen merangsang sel-sel tertentu, yang dikenal sebagai melanosit untuk menghasilkan lebih banyak pigmen kulit gelap, melanin.
“Jika Anda memiliki linea nigra saat hamil, hal ini tidak perlu dikhawatirkan dan biasanya hilang dengan sendirinya setelah melahirkan," kata Dr Deborah.
Baca Juga: Batuk akibat Virus Corona Covid-19, Begini Cara Mengatasinya!
Garis ini biasanya berdiameter kurang dari 1 cm. Biasanya garis ini juga memiliki penyimpangan pada sisi kanan di sekitar pusar.
Tapi, Anda perlu tahu bahwa tidak hanya ibu hamil yang memiliki linea nigra tersebut. Linea nigra juga bisa berkembang pada wanita yang tidak hamil.
Garis ini bisa terbentuk pada wanita tidak hamil karena sejumlah kondisi yang berkaitan dengan hormon, tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa Anda mungkin menderita Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS).
“Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), adalah gangguan endokrin umu, yang terkait ddengan menstruasi tidak teratur, anovulasi, obesitas, infertilitas, jerawat, dan hirsutisme.
"Tingkat estrogen dan androgen (hormon pria) yang tinggi dianggap bertanggung jawab atas perkembangan hiperpigmentasi tersebut," kata Dr Lee.
Tapi, linea nigra tidak hanya terbatas pada wanita, bahkan pria pun bisa memilikinya di perut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut