Suara.com - Kehadiran aplikasi streaming film yang menyediakan berbagai tontonan dan serial membuat banyak orang tak bisa lepas dari gadget dan televisi. Tapi tahukah, bahwa terlalu sering atau kecanduan menonton televisi bisa menyebabkan penggumpalan darah.
Kenapa? Dilansir dari NY Post, Penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang menonton TV selama lebih dari empat jam per hari lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi pembekuan yang berpotensi fatal yang disebut tromboemboli vena (VTE), bentuk yang paling umum adalah trombosis vena dalam (DVT).
Diperkirakan 1 juta orang Amerika akan mengembangkan DVT setiap tahun, dan hingga 100.000 akan meninggal karenanya. Kondisi ini mempengaruhi pembuluh darah terdalam di tubuh Anda, biasanya di kaki atau panggul, meskipun diketahui juga terjadi di lengan.
Penyumbatan terbentuk karena kurangnya sirkulasi darah yang kuat, sering kali disebabkan oleh duduk dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama. Saat gumpalan terbentuk, banyak orang akan merasakan nyeri akut dan bengkak di dekat lokasi.
Jika tidak diobati, bekuan darah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem pembuluh darah. Beberapa bahkan bisa copot dan berjalan ke paru-paru, memotong suplai darah ke organ dan menyebabkan emboli paru yang mengancam jiwa.
Usia, kebugaran fisik dan kondisi kesehatan yang ada, terutama penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, merupakan faktor risiko umum untuk VTE - yang paling umum adalah gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Terlepas dari kesehatan, risiko VTE meningkat hanya dengan duduk, tidak bergerak, cukup lama. Itulah salah satu alasan mengapa pasien yang terbaring di tempat tidur perlu berolahraga jika mereka tidak dapat bergerak.
Para peneliti meninjau tiga studi observasional sebelumnya - semuanya mengatakan, melibatkan lebih dari 130.000 pasien berusia 40 tahun atau lebih, yang belum didiagnosis dengan VTE sebelum partisipasi mereka.
Setelah beberapa tahun, dan hingga 20 untuk beberapa individu, sekitar 1.000 pasien di kolam akhirnya didiagnosis dengan VTE di beberapa titik setelah mereka bergabung dengan penelitian - dan mereka yang bisa disebut pengamat TV berkepanjangan, yang berarti mereka menonton empat jam atau lebih. per hari rata-rata, 35% lebih mungkin untuk mengembangkan VTE.
Baca Juga: Kembali ke Serial Televisi, Vino G. Bastian Tak Mau Dicap Turun Kasta
Temuan mereka diterbitkan Rabu di European Journal of Preventive Cardiology.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah