Suara.com - Putri sulung Nurul Arifin - Mayong Suryo Laksono, Maura Magnalia Madyaratri dikabarkan meninggal dunia di usia 28 tahun. Kabar itu dikonfirmasi sendiri oleh Nurul Arifin.
Menurutnya putri tercinta itu meninggal sekitar pukul 02.00 WIB Selasa (25/1/2022) dini hari tadi.
Maura Magnalia meninggal dunia di meja makan saat keluarganya tertidur pulas. Sang asisten rumah tangga yang mendapati Maura tak bernyawa pada pukul 04.30 WIB.
"Mendadak (meninggalnya), jantung," imbuh istri Mayong Suryolaksono ini sambil menangis.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan bahwa saat ini perkembangan Penyakit Tidak Menular, termasuk jantung di Indonesia kian banyak terjadi di usia produktif.
Menurut Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Cut Putri Arianie masih tingginya prevalensi PTM di Indonesiar disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.
Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 95,5persen masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah.
Kemudian 33,5persen masyarakat kurang aktivitas fisik, 29,3 persen masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31persen mengalami obesitas sentral serta 21,8persen terjadi obesitas pada dewasa.
Sementara itu, seperti dikutip dari clevland clinic, ahli jantung Luke Laffin, MD mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa terjadi peningkatan serangan jantung pada orang muda.
Baca Juga: Ketahui 5 Penyebab Keringat Dingin, Jangan Dianggap Remeh
Tapi salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya insiden diabetes tipe 2."
Kontributor diabetes tipe 2 meliputi:
- Pilihan diet seperti paparan dan akses ke makanan ultra-olahan.
- Berat badan dan obesitas.
- Gaya hidup yang tidak aktif dan aktivitas fisik yang berkurang.
“Kami sekarang melihat serangan jantung terjadi pada pria muda yang baru berusia 25 atau 35 tahun,” kata Dr. Laffin.
“Dua puluh tahun yang lalu ini tidak terjadi dan jarang dibahas di sekolah kedokteran.”
Dr. Laffin mengaitkan perkembangan baru ini dengan perubahan gaya hidup selama beberapa dekade terakhir. Ada perubahan dalam keseharian orang – terlalu banyak Uber Eats dan tidak cukup cardio.
Peningkatan waktu layar telah secara dramatis memengaruhi seberapa banyak kita bergerak juga. Bahkan pekerjaan lebih menetap dan membutuhkan lebih sedikit aktivitas fisik daripada beberapa dekade terakhir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan