Suara.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan anak-anak yang alergi kacang memiliki peluang besar untuk mengurangi risiko reaksi merugikan dan berpotensi fatal.
Dalam uji klnis terhadap anak-anak balita usia satu hingga tiga tahun ini, mayoritas penderita yang menjalani pengobatan imunoterapi oral menunjukkan adanya peningkatan dalam kondisi mereka.
Menurut peneliti, hasil tersebut dapat mengarah pada pengobatan baru.
"Hasil penting dari uji coba IMPCAT menunjukkan adanya peluang pada anak usia balita untuk menginduksi remisi alergi kacang melalui imunoterapi oral," jelas direktur Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), Anthony S. Fauci.
Dalam percobaan ini, dilansir Science Alert, peneliti merekrut 146 anak. Dua pertiga kelompok menerima imunoterapi kacang, yang mana mereka mengonsumsi dosis kecil harian tepung kacang dicampur makanan untuk menutupi rasa.
Peserta yang tersisa menelan dosis harian tepung plasebo, yang tidak mengandung kacang.
Setelah dua tahun, sekitar 70% anak-anak yang menerima imunoterapi menjadi peka terhadap kacang dan mereka sudah bisa mengonsumsi 5 gram protein kacang (setara 1,5 sendok makan selai kacang) tanpa reaksi alergi.
Selain itu, sekitar 21% dari peserta imunoterapi telah mencapai remisi. Artinya, anak-anak tidak memiliki reaksi alergi ketika mereka mengonsumsi protein kacang dalam jumlah yang sama selama enam bulan.
Termuan ini merupakan yang pertama membuktikan bahwa imunoterapi kacang juga efektif pada balita.
Baca Juga: 6 Tanda Kucing Alergi Makanan, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Menanganinnya dengan Tepat
"Namun, hanya ada sejumlah kecil anak berusia satu tahun yang terdaftar dalam penelitian kami, jadi diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki temuan ini," tandas peneliti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya