Suara.com - Menjaga kesehatan alat reproduksi bagi perempuan merupakan hal yang penting. Pasalnya, area intim perempuan kerap dihuni oleh berbagai bakteri yang bisa membuat infeksi.
Dikutip dari Healthshots, Dr Tanveer Aujla, Konsultan Senior Ahli Obstetri dan Ginekolog, Rumah Sakit Ibu, Noida mengatakan bahwa beberapa infeksi vagina disebabkan oleh penyakit menular seksual. Tetapi yang lain yang cukup umum, tidak.
Untuk alasan yang tidak sepenuhnya jelas, beberapa perempuan tampaknya lebih rentan terhadap infeksi vagina daripada yang lain. Bakteri dan ragi dapat ditemukan di lingkungan vagina yang khas dan sehat tanpa harus menunjukkan penyakit. Namun, beberapa faktor dapat mengubah lingkungan vagina, memungkinkan pertumbuhan bakteri atau ragi yang berlebihan.”
Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis infeksi vagina yang mengganggu sebelum beralih ke pengobatan DIY dan meminum pil antibiotik. Banyak gejala seperti bau vagina, sensasi terbakar, dan keputihan yang aneh dapat membantu Anda membedakannya. Berikut ini jenis infeksi vagina yang perlu diketahui:
1. Infeksi ragi
Ini adalah infeksi yang paling sering terjadi. Hal ini dapat dikenali dari gejalanya seperti gatal pada vagina, sensasi terbakar, iritasi, keputihan dan terkadang peradangan. Ada banyak obat bebas untuk infeksi jamur. Namun, jika gejalanya berlanjut, dapat dimengerti untuk berkonsultasi dengan dokter.
2. Vaginosis bakterial
Menjaga kesehatan vagina yang optimal tidak serumit kedengarannya. Namun, banyak dari Anda yang bersalah karena praktik kebersihan menstruasi yang buruk dan tidak sering mengganti celana dalam Anda. Salah satu kondisi yang sangat umum yang dapat mengganggu Anda karena kebersihan yang buruk adalah infeksi bakteri atau vaginosis bakteri.
Ini adalah kondisi yang menyebabkan peradangan vagina karena pertumbuhan berlebih dari bakteri yang secara alami ditemukan di vagina. Bau amis, sensasi terbakar saat buang air kecil adalah gejala umum dari kondisi ini. Selain itu, Anda berisiko lebih tinggi terkena bakterial vaginosis jika Anda aktif secara seksual, hamil, atau memiliki IUD (alat kontrasepsi dalam rahim).
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Penyebab Omicron Dapat Menghindari Antibodi dan Mudah Menular
3. Trikomoniasis
Ini adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit yang disebut, Trichomonas vaginalis. Umumnya dikenal sebagai trich, infeksi vagina ini sangat menular. Risiko Anda terkena penyakit ini berlipat ganda jika Anda tidak menggunakan kondom atau berganti-ganti pasangan. Infeksi ini tidak terbatas hanya pada perempuan tetapi dapat menginfeksi pasangan Anda juga.
Gejala yang perlu diwaspadai adalah keputihan berbusa tipis, berwarna kuning atau hijau dan gatal pada alat kelamin. Jika pasangan pria Anda mengalami keputihan dari penisnya, itu adalah salah satu gejala trich.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana