Suara.com - Varian Omicron diakui bisa menyebabkan kasus Covid-19 melonjak drastis. Terbukti dengan cepatnya Indonesia masuk ke gelombang ketiga pandemi saat ini.
Tapi banyak juga yang berpendapat, varian Omicron akan membuat pandemi mereda dengan cepat, benarkah?
"Iya, kalau lihat turunnya kemungkinan lebih cepat, kan Amerika pernah kena berapa tuh dalam seminggu 4,5 juta lebih kasus, sekarang 3 juta kurang. Jadi memang turunnya bisa lebih cepat," ujar Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban saat dihubungi suara.com, Selasa (1/2/2022).
Meski dinilai kabar baik, tapi Prof. Zubairi juga mengingatkan adanya kematian 13 ribu orang di Amerika Serikat, dalam waktu 7 hari selama gelombanag pandemi varian Omicron tersebut.
"Itu yang kita harapkan (gelombang cepat turun), Tapi hati-hati Amerika itu pernah meninggalnya 13 ribu dalam 7 hari," jelas Prof. Zubairi.
Selain itu varian Omicron yang dinilai lebih ringan dibanding varian Delta. Apalagi semakin banyak orang sudah divaksinasi, membuat orang yang terinfeksi cenderung tanpa gejala (OTG) atau hanya gejala ringan.
"Harus ditekankan Omicron memang tidak seberat Delta, tetapi Omicron tetap berbahaya dan spektrum penyakitnya lebih banyak yang OTG, tapi yang berat ada yang meninggal ada," ungkap Prof. Zubairi.
Sehingga Profesor Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menekankan, untuk tetap menjalani prosedur isolasi mandiri hingga menjalani tes untuk memastikan infeksi, sebagai upaya tracing terus berjalan di tengah masyarakat.
"Tes itu penting, kewajiban pemerintah melakukan tes," tutup Prof. Zubairi.
Baca Juga: Bersiap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar: Semua RS Siaga
Tag
Berita Terkait
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas