Suara.com - Beberapa waktu belakangan, penggunaan air minum galon guna ulang menghadirkan pendapat pro dan kontra, terutama seputar risiko kesehatan. Selain itu, beberapa lembaga ada yang mengutip hasil studi Cohort di Korea Selatan (Journal of Korean Medical Science) 2021, yang menyebutkan adanya korelasi dengan peningkatan infertilitas pada kelompok tinggi paparan Bisphenol A (BPA) dengan odds ratio atau rasio paparan penyakit mencapai 4,25 kali.
Namun Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pernah menegaskan, air kemasan galon guna ulang aman digunakan, baik oleh anak-anak maupun ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoaks.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG.
Dia mengatakan, perlu penelitian antar center untuk benar-benar membuktikan bahwa air kemasan galon guna ulang bisa menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada sistem reproduksi pria dan wanita. Menurutnya, kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, maka perlu berhati-hati untuk menyampaikannya ke publik.
“Itu masih butuh riset multi center saya kira agar menjadi bukti yang kuat,” ujar Hasto Wardoyo, Minggu (6/2/2022).
Dia mengatakan, informasi-informasi yang didapat juga perlu mempertimbangkan pusat pendidikan di UGM, Unair, UI, termasuk penelitian di Singapura, Amerika Serikat, dan di negara-negara lain.
“Setelah itu, baru hasilnya dipadukan dan dilihat seperti apa kesimpulannya. Kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, itu harus hati-hati,” tambahnya.
Air minum galon guna ulang sudah mulai diedarkan pada tahun 1984. Artinya, jika benar air galon guna ulang bisa menyebabkan infertilitas, seharusnya tidak terjadi penambahan jumlah penduduk di Indonesia tapi justru turun. Pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, angka kelahiran justru semakin meningkat. Hal ini juga menjadi sorotan BKKBN.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disusun dari Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia bahkan mengalami peningkatan cukup siginifikan dalam 10 tahun terakhir.
Menurut data BKKBN, angka kelahiran nasional pada Januari 2021 meningkat sekitar tiga ratus ribu. Menurut Hasto, penyebabnya adalah karena terganggunya layanan penyediaan kontrasepsi dan konsultasi Keluarga Berencana selama wabah Covid-19.
"Penggunaan kontrasepsilah yang bisa mengurangi jumlah kelahiran di Indonesia dan bukan karena mengkonsumsi air minum galon guna ulang," tambah Hasto.
Sebagai perbandingan, saat ini pemerintah Korea Selatan sedang berjuang keras menghadapi penyusutan populasinya. Pertumbuhan angka kelahiran yang rendah di Korsel ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan air minum galon guna ulang yang mereka konsumsi.
Baca Juga: Kepala BKKBN: Belum Ada Riset Terpadu yang Kaitkan BPA di Galon Kemasan dengan Infertilitas
Berita Terkait
-
Kepala BKKBN: Belum Ada Riset Terpadu yang Kaitkan BPA di Galon Kemasan dengan Infertilitas
-
Galon Kemasan yang Digunakan Berulang-ulang Disebut Berbahaya, Menkes: Hoaks
-
Survei: Pandemi Covid-19 Ciptakan Risiko Kesehatan Kompleks
-
Ingin Cepat Punya Anak, Ini Pemeriksaan Dasar Infertilitas yang Mesti Dilakukan
-
Dokter Spesialis dan Pakar Pangan: Air Galon Guna Ulang Aman
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah