Suara.com - Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar yang dialami oleh perempuan.
Tidak sedikit pasien kanker payudara yang mulanya tidak menyadari gejala penyakit, sampai akhirnya muncul benjolan besar yang ternyata adalah tumor.
Ini diakui sendiri oleh pasien kanker payudara bernama Farida. Dikatakannya ia sempat tak menyangka benjolan yang muncul di payudara adalah tumor yang berisi sel kanker.
“Semua berawal ketika saya melihat kampanye Indonesia Goes Pink 2021 di media sosial, di mana salah satu programnya memberikan skrining gratis untuk 1.000 wanita. Saya langsung mendaftarkan diri untuk memeriksakan benjolan di tubuh saya,” jelas Farida, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa Farida terdiagnosis kanker stadium II. Melalui deteksi ini Farida dapat lebih cepat menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Farida lalu menjalani perawatan lanjutan, yaitu operasi dan kemoterapi yang mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Sebuah keputusan yang sulit, namun keinginan untuk pulih dan dukungan moral dari keluarga Farida membantu mengalahkan ketakutan dan kekhawatirannya.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Farida kini menyadari pentingnya SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
“Saya bersyukur bisa mengikuti pemeriksaan payudara gratis melalui program yang diadakan oleh Philips Foundation dan Lovepink. Saya menyadari pentingnya SADARI dan SADANIS. Jika saja saya tidak melakukan pemeriksaan, maka saya tidak akan tahu bahwa saya menderita kanker payudara hingga hari ini. Oleh karena itu, saya menghimbau dan mendorong semua perempuan untuk melakukan SADARI dan berani untuk terus melakukan SADANIS karena seperti kata pepatah: semakin cepat akan semakin baik,” jelas Farida.
Pada Hari Kanker Sedunia, Philips Indonesia bersama Philips Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara kepada para perempuan yang memiliki keterbatasan akses pengetahuan dan perawatan kesehatan.
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia: Penurunan Berat Badan Bisa Kurangi Risiko Idap Kanker Kolorektal
Berkolaborasi dengan Lovepink dan Docquity, Philips Foundation memberikan akses gratis kepada 1.000 perempuan pra-sejahtera untuk skrining kanker payudara di beberapa kota di Indonesia yang telah disebutkan diatas.
“Kami sangat berterima kasih atas kerjasama yang luar biasa bersama Philips Foundation dan Docquity. Melalui kegiatan yang syarat makna ini, kami berhasil menemukan 12 perempuan yang memiliki benjolan padat di payudaranya. Tiga diantaranya terdiagnosis kanker dan dua orang telah menjalani operasi," kata Samantha Barbara, Ketua Yayasan Daya Dara Indonesia (Lovepink).
"Hal ini tentunya sejalan dengan fokus kami yang ingin memberikan edukasi tentang deteksi dini serta memberikan dukungan moral kepada perempuan penderita kanker payudara, guna mengurangi jumlah penderita kanker payudara pada stadium lanjut,” jelasnya lagi.
Data dari Globocan 2020 menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki daftar teratas dari kasus baru di antara kasus kanker dan semua penyakit tidak menular lainnya. Oleh karena itu, Philips Foundation terus mendorong perempuan Indonesia untuk melakukan SADARI dan SADANIS.
“Philips Foundation berkomitmen untuk mendukung solusi perawatan kesehatan inovatif guna mengatasi masalah kesehatan di mana sumber daya terpenting masih belum tersedia. Kami sangat senang melihat kolaborasi kami dengan Lovepink dan Docquity memberikan dampak yang besar. Kami akan terus terlibat dalam kegiatan intervensi awal, terutama bagi masyarakat kurang mampu di Indonesia,” kata Margot Cooijmans, Direktur Philips Foundation.
Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia, mengatakan, sebagai perusahaan teknologi kesehatan, Philips mendorong perempuan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui tanda-tanda kanker payudara sejak dini.
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia