Suara.com - Alokasi vaksin Covid-19 bantuan dari COVAX untuk Korea Utara akan dikurangi. Pengurangan dosis dilakukan karena Korea Utara dinilai gagal mengatur pengiriman vaksin di negaranya.
Dasbor situs web yang dikelola oleh badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF, menunjukkan jumlah dosis yang dialokasikan untuk Korea Utara hanya sebanyak 1,54 juta, atau turun drastis dari sebelumnya mencapai 8,11 juta dosis.
Tahun ini, COVAX mengalihkan alokasi vaksin Covid-19 berdasarkan kebutuhan.
Sehingga jumlah dosis yang sebelumnya dialokasikan untuk Korea Utara akan dialihkan, kata juru bicara Gavi, badan amal yang membantu mengoperasikan program berbagi vaksin tersebut.
"Vaksin dialokasikan ke (Korea Utara) dengan pertimbangan teknis untuk memungkinkan negara tersebut mengejar target imunisasi internasional pada tahun 2022 jika pemerintah memutuskan untuk memperkenalkan imunisasi Covid-19 sebagai bagian dari respons pandemi nasional," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataannya kepada Reuters, Kamis (10/2/2022).
Korea Utara tidak diketahui telah mengimpor vaksin Covid-19, meskipun laporan media setempat menunjukkan, setidaknya beberapa orang penting di pemerintahan, seperti pejabat kontrol perbatasan, mungkin telah divaksinasi.
Tahun lalu Korea Utara menolak pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca dari COVAX karena kekhawatiran akan efek sampingnya, kata sebuah lembaga pemikir Korea Selatan saat itu.
Pyongyang juga menolak tawaran tiga juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech China, kata UNICEF tahun lalu.
"Gavi dan COVAX melanjutkan dialog dengan (Korea Utara) untuk mengoperasionalkan program imunisasi Covid-19," kata juru bicara Gavi.
Baca Juga: Hacker AS Klaim Internet Korea Utara Mati akibat Ulahnya
Korea Utara belum secara resmi mengonfirmasi satu pun kasus infeksi virus corona. Tetapi, para pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat meragukan bahwa negara itu bebas dari wabah Covid-19.
Korea Utara termasuk salah satu negara pertama yang menutup perbatasannya ketika pandemi mulai menyebar pada 2020. Baru Januari 2022, Korea Utara mulai mengizinkan beberapa kereta melintasi perbatasannya dengan China.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025