Suara.com - Vaksinasi Covid-19 dapat mencegah anak terkena dan menyebarkan virus penyebab Covid-19. Inilah yang perlu diketahui orang tua dan anak-anak tentang keamanan dan juga keefektifan vaksin, kemungkinan efek samping vaksin Covid-19 pada anak, dan manfaat vaksinasi.
Jika anak terkena Covid-19, maka vaksin Covid-19 dapat mencegahnya menjadi sakit parah atau mengalami komplikasi jangka pendek hingga jangka panjang. Anak-anak dengan kondisi kesehatan lain seperti obesitas, diabetes, dan asma, mungkin akan berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius akibat Covid-19. Selain itu, mendapatkan vaksin Covid-19 juga dapat membantu anak tetap bersekolah dan lebih aman memiliki teman bermain dan berpartisipasi dalam olahraga dan kegiatan kelompok lainnya. Meski demikian, ada beberapa efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang perlu diperhatikan.
Pada tanggal 1 November 2021 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan persetujuan penggunaan vaksin Coronavac produksi Sinovac Life Science Co., Ltd China dan Vaksin COVID-19 PT Bio Farma pada anak usia 6-11 tahun. Persetujuan perluasan indikasi ini diperoleh setelah dilakukan pembahasan dan juga pengkajian bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terhadap aspek khasiat dan keamanannya. Lantas, apa efek samping vaksin Covid-19 pada anak?
Efek Samping Vaksin Covid-19 Pada Anak
Berdasarkan penelitian yang ada, efek samping vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun tidak jauh beda dengan remaja dan dewasa. Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari, efek samping vaksin Sinovac pada anak bisa berupa reaksi nyeri di lokasi suntikan atau demam.
Terkait efek samping vaksin Covid-19 pada anak, khususnya Sinovac, ini sudah diteliti di sejumlah negara seperti Tiongkok. Menurut Hindra, tidak ada penanganan khusus terkait KIPI untuk anak 6-11 tahun. Ini karena sebelumnya, pemerintah sudah rutin melakukan vaksinasi untuk anak-anak.
Sama seperti pada dewasa, anak-anak juga dapat merasakan efek yang berbeda-beda dari vaksin Covid-19 seperti demam, ngantuk dan nyeri di bekas suntikan. Durasinya juga tidak sama, ada yang sejak hari-H atau H+1 penyuntikan hingga dua hingga tiga hari ke depan.
Setelah anak diberi vaksin Covid-19, maka perlu dipantau selama 15 hingga 30 menit untuk melihat apakah anak memiliki reaksi alergi yang memerlukan perawatan. Perlu diingat, sangat tidak disarankan untuk memberikan anak pereda nyeri yang dijual bebas sebelum vaksinasi untuk mencegah efek samping. Namun, tidak apa-apa untuk memberikan obat semacam ini setelah anak mendapatkan vaksin Covid-19.
Itulah ulasan mengenai efek samping vaksin Covid-19 pada anak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Diminta Cepat Menikah Oleh Kedua Orang Tuanya, Ayu Ting Ting Akui Masih Trauma Takut Gagal Lagi
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
5 Ciri-ciri Gejala Omicron Paling Banyak Dikeluhkan: Sakit Kepala, Bersin-bersin hingga Batuk
-
Ciri-ciri Gejala Omicron pada Bayi, Orangtua Wajib Perhatikan Jika Anak Batuk Keras seperti Suara Anjing Laut
-
3 Ciri-ciri Gejala Omicron pada Orang Belum Divaksin, Jangan Ragu Tes Antigen Jika Mengalami Gejala Flu!
-
Ciri-ciri Gejala Omicron Pada Orang yang Sudah Vaksin COVID-19
-
4 Ciri-ciri Gejala Omicron pada Orang yang Sudah Vaksin Booster, Jika Mengalami Gejala Flu Segera Tes Covid-19!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter