Suara.com - Kanker dan makanan saling berhubungan kuat. Kanker yang disebabkan oleh pola makan buruk biasanya memengaruhi organ-organ yang terhubung ke saluran pencernaan.
Josie Porter, ahli diet di Gut Health Clinic, mengatakan beberapa jenis makanan mungkin juga bisa merugikan kesehatan seseorang, termasuk menyebabkan kanker.
Salah satunya, makanan fermentasi yang bisa menyebabkan kanker. The Lancet Journal menjelaskan bahwa makanan dan minuman yang difermentasi diproduksi melalui pertumbuhan mikroba yang terkontrol.
Pada sejumlah makanan fermentasi, termasuk keju dan anggur, meskipun makanan fermentasi ini memiliki banyak manfaat kesehatan, beberapa bahan yang digunakan dalam proses fermentasi bisa meningkatkan risiko kanker perut.
Studi epidemiologis telah menunjukkan bahwa risiko kanker perut meningkat sembilan persen untuk setiap 20 gram sayuran yang diawetkan dengan garam yang dimakan setiap hari.
"Garam atau beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kimchi dan pasta kedelai meningkat melalui fermentasi akan berperan penting dalam karsinogenesis kanker perut," kata World Journal of Gastroenterology dikutip dari Express.
Konsumsi natrium dalam jumlah tinggi juga bisa merusak tubuh karena menyebabkan iritasi pada lapisan lambung sehingga lebih rentan terhadap senyawa karsinogenik.
Terlebih lagi, beberapa penelitian telah mengangkat kekhawatiran atas senyawa etil karbamat, yang merupakan produk sampingan dari proses fermentasi.
"Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa senyawa ini mungkin dapat menyebabkan kanker, atau yang kita sebut karsinogenik," kata Miss Porter.
Baca Juga: Ilmuwan Menduga Pandemi Flu Rusia pada 133 Tahun Silam juga Disebabkan oleh Virus Corona
Temuan senyawa karsinogen dalam makanan ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, para ahli telah menemukannya pada daging olahan.
"Kami juga mengaitkan memasak makanan tertentu pada suhu tinggi dan metode memasak tertentu (seperti menggoreng dan memanggang) dengan kanker juga," jelasnya.
Walau demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan sebelum para ahli menentukan bahwa makanan fermentasi berbahaya bagi kesehatan manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas