Suara.com - Apa itu anxiety? Anxiety adalah reaksi pikiran dan tubuh terhadap situasi stres, berbahaya, atau asing. Ini adalah rasa tidak nyaman, tertekan, atau takut yang Anda rasakan sebelum suatu peristiwa terjadi. Tingkat kecemasan tertentu membantu kita tetap waspada dan sadar, tetapi bagi mereka yang menderita gangguan kecemasan, rasanya jauh dari normal - itu bisa benar-benar melemahkan kekuatan fisik dan mental.
Penting untuk dicatat bahwa setiap orang merasakan kecemasan sampai tingkat tertentu secara teratur sepanjang hidup mereka. Ketakutan dan kecemasan adalah emosi bermanfaat yang dapat berfungsi untuk membantu kita melihat bahaya atau ancaman yang membuat kita tetap aman dan membantu kita beradaptasi dengan lingkungan kita.
Meskipun demikian, ada tingkat anxiety yang tidak wajar, penyebab anxiety itu seperti tekanan yang terjadi secara signifikan mengganggu kemampuan Anda untuk berfungsi dengan baik dalam aspek penting kehidupan, seperti pekerjaan, sekolah, atau hubungan.
Ada banyak faktor risiko potensial untuk gangguan kecemasan, dan kebanyakan orang mungkin mengalami beberapa kombinasi faktor risiko yang berbeda, seperti faktor neurobiologis, penanda genetik, faktor lingkungan, dan pengalaman hidup. Dalam anxiety.org, disebutkan penyebab anxiety belum sepenuhnya dapat dipahami, sebab penyebab anxiety atau kecemasan bisa berbeda satu sama lain.
Mengenai faktor lingkungan dalam keluarga, perilaku pengasuhan juga dapat berdampak pada risiko gangguan kecemasan. Orang tua yang menunjukkan tingkat kontrol yang tinggi (versus pemberian otonomi anak) saat berinteraksi dengan anak-anak mereka telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan kecemasan.
Pemodelan orang tua dari perilaku cemas dan penolakan orang tua terhadap anak juga telah terbukti berhubungan dengan risiko kecemasan yang lebih besar. Selain itu, peristiwa-peristiwa lain yang bisa memicu kecemasan pada seseorang misalnya:
- kehidupan yang penuh tekanan di masa kanak-kanak
- mengalami kesulitan ekonomi
- mengalami pelecehan seksual
- mengalami kekerasan fisik atau emosional
- Orang tua yang bercerai/KDRT
Peristiwa-peristiwa traumatis atau peristiwa yang sangat menegangkan dapat menjadi faktor risiko untuk perkembangan kecemasan di berbagai kelompok usia.
Baca Juga: Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi
Kita sudah tahu definisi dari apa itu anxiety dan penyebab anxiety, sekarang kita ketahui gejala anxiety yang mungkin saja tidak Anda sadari sedang melanda. Gejala kecemasana tau anxiety berdasarkan keterangan anxiety.org terkait dengan stres hidup kronis.
Stresor yang tidak dapat diprediksi, tak henti-hentinya, dan tidak dapat terselesaikan secara kronis merangsang sistem hormon stres dan sistem kardiovaskular dan menyebabkan keadaan peningkatan aktivitas yang konstan. Secara biologis, maka akan memperlihatkan gejala anxiety sebagai berikut:
- peningkatan kadar adrenalin
- pernapasan yang lebih cepat
- detak jantung yang lebih cepat
- peningkatan kadar glukosa dalam aliran darah
- Otot gampang tegang
- sistem kekebalan tubuh menurun
- bisa mengalami peradangan sistemik hingga meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular dan bahkan autoimun.
Kalau sudah tahu apa itu anxiety, Anda mungkin kini membutuhkan informasi cara mengatasi anxiety. Berikut ada banyak pilihan pengobatan yang sangat efektif yang tersedia untuk mengatasi anxiety atau kecemasan, antara lain:
1. Konseling
Konseling adalah bentuk terapi bicara di mana penyedia layanan kesehatan mental membantu pasien mengembangkan strategi dan keterampilan mengatasi masalah spesifik seperti manajemen stres atau masalah interpersonal. Konseling umumnya dirancang untuk menjadi terapi jangka pendek.
Berita Terkait
-
Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi
-
5 Pelajaran dari Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki, Sudah Baca?
-
4 Jenis Gangguan Mental yang Wajib Kamu Tahu, Jangan Disepelekan!
-
Mengenal Anxiety Disorder, Gangguan Kecemasan Berlebih dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
Anxiety Disorder: Faktor, Gejala, hingga Cara Menanganinya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa