Suara.com - Bagi sebagian orang, virus corona bisa menyebabkan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang. Hal itu disebut dengan gejala long covid.
Dalam laman website resminya, NHS UK menjelaskan waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk pulih dari Covid-19 berbeda-beda. Ada yang merasa sehat dalam hitungan hari, tapi ada juga yang sebaliknya hingga mengalami gejala long covid.
Gejala long covid umumnya tidak terkait dengan tingkat keparahan seseorang saat terpapar virus corona pertama kali. Begitu juga bagi orang yang memiliki gejala ringan, mereka tetap berpeluang mengalami long covid.
Gejala Long Covid
Ada banyak gejala long covid yang dialami seseorang setelah terinfeksi Covid-19. Gejala long covid umumnya meliputi:
- Kelelahan ekstrem
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Masalah dengan memori dan konsentrasi
- Sulit tidur (insomnia)
- Palpitasi jantung
- Pusing
- Kesemutan
- Nyeri sendi
- Depresi dan kecemasan
- Tinitus (sakit telinga)
- Diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan
- Demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan.
- Kehilangan atau mengalami perubahan indra penciuman atau perasa
- Ruam
Bagi yang mengalami gejala long covid selama 4 minggu atau lebih, sebaiknya segera hubungi dokter atau pusat kesehatan setempat.
Biasanya, dokter akan bertanya tentang gejala dan dampaknya dalam beberapa waktu terakihir dan kemungkinan disarankan menjalani beberapa tes untuk mengetahui gejala long covid lebih lanjut, seperti:
- Tes darah
- Memeriksa tekanan darah
- Memeriksa detak jantung
- Rontgen dada
Jika gejala long covid yang dirasakan berdampak besar, penyintas mungkin dirujuk ke layanan rehabilitasi spesialis atau layanan khusus untuk memeriksa gejala spesifik.
Sementara itu, News Medical melaporkan vaksin covid dapat memperbaiki gejala long covid, tapi masih belum didukung dengan bukti ilmiah terkait hal itu.
Beberapa peneliti melakukan evaluasi pada pasien dengan gejala long covid di Perancis dan hasilnya, 16,6 persen yang sudah divaksin merasakan gejalanya berkurang pada 120 hari setelah studi awal.
Selain itu, peneliti juga menduga long Covid disebabkan oleh tiga hal, yakni reservoir virus yang persisten, stimulasi sistem kekebalan karena adanya fragmen virus dan autoimunitas karena infeksi.
Itulah penjelasan tentang gejala long covid, semoga bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini
Berita Terkait
-
Pecah Rekor Dalam 5 Bulan Terakhir, Angka Kematian Covid-19 Indonesia Tembus 257 Jiwa Hari Ini
-
Terinfeksi Covid-19, Jessica Iskandar Sempat Mengaku Capek Karena Sakit Tak Kunjung Sembuh
-
Kemenkes Sebut Ribuan Dokter dan Tenaga Kesehatan Positif Covid-19
-
Kemenkes Ungkap Penyebab Rata-Rata Kematian Covid-19 Pada Balita
-
Pakar: Tes Swab Mandiri Covid-19 Berisiko Memberikan Hasil Negatif Palsu
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban