Suara.com - Suntikan booster vaksin Covid-19 adalah dosis tambahan yang diberikan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dari virus corona Covid-19.
Karena, kekebalan dari dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya akan berkurang seiring waktu. Sehingga, suntikan booster pun diperlukan.
Suntikan booster vaksin Covid-19 ini berfungsi memperluas perlindungan dan menjaga tubuh tetap aman dari virus corona Covid-19 serta variannya.
Setiap orang di atas usia 18 tahun bisa mendapatkan suntikan booster. Khususnya lansia dan orang dengan penyakit penyerta pun harus mendapatkan suntikan booster.
Suntikan booster vaksin Covid-19 ini membantu sistem kekebalan mempertahankan memori patogen dan membuat siap melawan segajala jenis serangan penyakit.
Suntikan booster vaksin Covid-19 ini pun sangat penting ketika efektivitas dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya mulai berkurang.
Di tengah munculnya sejumlah varian virus corona, suntikan booster pun semakin dibutuhkan. Suntikan booster vaksin Covid-19 ini akan melindungi tubuh dari varian virus corona yang akan datang.
Efektivitas vaksinasi dan suntikan booster terlihat selama gelombang ketiga pandemi virus corona Covid-10.
Selama gelombang ketiga ini, lebih sedikit kasus rawat inap dan infeksi parah virus corona Covid-19.
Baca Juga: Benarkah Prediksi Pemerintah Puncak Omicron Melandai Awal Maret? Ini Kata Ahli
Meskipun banyak ilmuwan mengatakan varian Omicron yang memicu gejala ringan, banyak ahli percaya bahwa ini juga dipengaruhi oleh vaksinasi.
Tapi dilansir dari Times of India, efek suntikan booster vaksin Covid-19 akan berkurang setelah 10 minggu. Meski begitu, perlindungan suntikan booster terhadap infeksi parah tetap lebih tinggi.
"Dalam analisis data populasi yang diperbarui, perlindungan vaksin Covid-19 terhadap inefski ringan telah menghilang dalam 20 minggu setelah pemberian 2 dosis vaksin Covid-19," kata para ahli.
Setelah pemberikan suntikan booster, tingkat perlindungan tubuh akan meningkat menjadi 65 hingga 70 persen. Tetapi, ini akan menurun 45 hingga 50 persen setelah 10 minggu.
Suntikan booster efektif mencegah rawatinap sekitar 92 persen dan akan tetap tinggi sekitar 83 persen setelah 10 minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan