Suara.com - Kementerian Kesehatan mencatat sedikitnya ada 20,8 juta orang Indonesia yang sudah lewat dari jadwal vaksinasi Covid-19 dosis kedua, mereka harus menjalani vaksinasi ulang dari dosis pertama.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan puluhan juta orang ini harus segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mengulangi proses vaksinasi mulai dari dosis pertama.
"Kita mengidentifikasi ada 20,8 juta sasaran yang sudah terlewat dari jadwal vaksinasi dosis keduanya, ada yang lewat dari 6 bulan, ada yang masih kurang dari 6 bulan, untuk yang lewat dari 6 bulan ini sudah ada kebijakannya bahwa vaksinasinya akan diulang mulai lagi dari dosis pertama," kata Nadia dalam diskusi IndoHCF, Kamis (24/2/2022).
Nadia menyebut, vaksinasi ulang dan vaksin kedua yang hampir 6 bulan ini tidak harus menggunakan merek vaksin yang sama, bisa dengan menggunakan vaksin berbeda sesuai dengan ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan.
"Kita tidak menggunakan skema vaksin yang sama, jadi artinya bisa menggunakan jenis vaksin yang berbeda, kalau kemarin sempat dapat Sinovac untuk dosis pertama tidak harus mengulang Sinovac, tapi bisa menggunakan vaksin AstraZeneca, Pfizer, atau Moderna tergantung ketersediaan vaksinnya," ucapnya.
Untuk saat ini, vaksin yang dianjurkan untuk vaksinasi ulang dan vaksin kedua yang hampir 6 bulan hanya AstraZeneca, Pfizer, atau Moderna, sementara Sinovac hanya digunakan untuk vaksinasi anak karena hanya vaksin Sinovac yang mendapatkan izin untuk vaksinasi anak di 6-18 tahun.
Diketahui, sejauh ini pemerintah telah menyuntikkan 190,228,123 dosis (91.34 persen) vaksin dosis pertama dan 142,270,154 dosis (68.31 persen) vaksin dosis kedua, serta 9,166,818 dosis (4.40 persen) vaksin dosis ketiga kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Berita Terkait
-
Kemenkes Ungkap Wacana Vaksinasi Covid-19 Akan Dilakukan Sampai Dosis Keempat
-
Cegah Penularan Varian Omicron Meluas, Vaksinasi Dosis Kedua Perlu Terus Ditingkatkan
-
WHO Akan Dirikan Pusat Latihan Pembuatan Vaksin Covid-19 mRNA Untuk Negara Menengah, Indonesia Ikut?
-
Terinfeksi Omicron Berapa Lama Harus Isoman? Begini Aturan Kemenkes
-
Update 23 Februari: Kasus Positif Covid-19 Indonesia Bertambah 61.488 Orang, 227 Orang Meninggal Hari Ini
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!