Suara.com - Hari ini, 2 Maret 2022 tepat dua tahun sejak kasus konfirmasi Covid-19 pertama ditemukan di Indonesia. Kabar baiknya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan di gelombang varian Omicron ini beberapa daerah alami kasus harian yang sudah melandai.
Diungkap Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi ada 6 daerah dengan kasus harian yang terus melandai, terekam melalui pengamatan yang dilakukan selama 10 hari terakhir.
"Ada 6 provinsi yang kasus hariannya melandai, yaitu Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung," ujar Nadia dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022).
Selain itu ada juga 14 provinsi yang juga secara konsisten selama 10 hari berturut-turut kasus hariannya dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit terus menurun, meskipun belum masuk kategori melandai.
14 provinsi itu adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Papua, dan Papua Barat.
"Ini tentunya kasus melandai terus terjadi penurunan, kondisi ini membuat posisi angka perawatan pasien di rumah sakit juga melandai, karena kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar ikut menurun," jelas Nadia.
Meski sejumlah indikator kasus Covid-19 terus menurun, dari kasus baru, angka kesembuhan yang terus bertambah, dan hingga pasien yang dirawat.
Tapi kata Nadia, melandainya kasus masyarakat jadi mengabaikan protokol kesehatan. Apalagi belum bisa dipastikan sudahkah Indonesia melewati gelombang ketiga pandemi Covid-19.
"Belajar dari pengalaman negara lain yang sudah melewati kasus puncak, dibutuhkan waktu kurang lebih 15 hari untuk puncak kematian terjadi setelah puncak kasus harian," jelas Nadia.
Baca Juga: Hati-hati, Varian Omicron Siluman Lebih Menular 33 Persen dari Omicron Asli
Perlu diketahui, selama gelombang ketiga pandemi karena varian Omicron, Indonesia sempat mencetak rekor baru kasus harian tertinggi dengan 64.718 infeksi. Angka ini sudah melebihi puncak kasus baru saat varian Delta di Juli hingga Agustus 2021 dengan 56 ribu kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!