Suara.com - Tepat dua tahun pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menyoroti kasus kematian Covid-19 yang pecah rekor di gelombang varian Omicron.
Tak main-main, dalam cuitannya ia menyayangkan kasus harian yang terus turun, tapi kematian harian tetap tinggi, yakni mencapai 325 jiwa per hari.
Ia lantas meminta pemerintah memperhatikan jumlah testing atau tracing yang harus ditingkatkan.
"Ini rekor (kematian harian). Yang harus jadi perhatian, jumlah tes turun sekali. Dulu bisa 100 ribu. Sekarang hanya sekitar 50 ribuan. Itu pun sebagian besar dikerjakan Jakarta. Quo vadis (bagaimana dengan) provinsi lain?," ungkap Prof. Zubairi dalam cuitannya dikutip suara.com, Rabu (2/3/2022).
Selain itu, tepat di dua tahun sejak kasus konfirmasi positif Covid-19 pertama ditemukan pada 2 Maret 2020 lalu, profesor yang juga guru besar spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan sudah seharusnya masyarakat sadar berbagai faktor yang bisa mengendalikan pandemi di Indonesia.
"Membuka mata kita bahwa ada sejumlah kebijakan yang efektif terhadap pandemi, yaitu kontrol perbatasan, mobilitas manusia dibatasi, tes dan penelusuran diperbanyak, serta vaksinasi. Bismillah kita bisa melewati semua ini untuk menuju endemi," tutup penuh harap Prof, Zubairi.
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pada Selasa, 1 Maret mengumumkan 6 provinsi Indonesia yang terus alami tren melandainya kasus dalam 10 hari terakhir.
"Ada 6 provinsi yang kasus hariannya melandai, yaitu Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung," ujar Nadia saat konferensi pers.
Ada juga 14 provinsi yang juga secara konsisten selama 10 hari berturut-turut kasus hariannya dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit terus menurun, meskipun belum masuk kategori melandai.
14 provinsi itu adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Papua, dan Papua Barat.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra