Suara.com - Seorang ahli mengatakan bahwa kebanyakan orangtua menyapih atau memberi bayi mereka makan tidak tepat pada waktunya.
Sebanyak dua dari lima orangtua memberi makanan padat kepada bayi mereka di usia yang masih terlalu muda.
Sebelumnya, NHS telah memperingatkan bahwa orangtua tidak boleh memberi bayi makan sampai usianya menginjak 6 bulan.
Tapi, 40 persen ibu sudah mulai memberi makanan padat untuk bayinya pertama kali pada usia 5 bulan.
Kepala kesehatan memperingatkan bahwa anak-anak yang disapih atau diberi makanan padat terlalu cepat menghadapi risiko infeksi yang lebih tinggi atau kenaikan berat badan yang lebih lambat.
Dr Zoe Williams, kolumnis GP The Sun, mengatakan memang banyak orangtua bingung waktu yang tepat untuk menyapih atau memberi makanan padat untuk bayinya.
"Cara termudah untuk mengatasi semua kebingungan ini adalah ibu lebih baik menunggu bayinya sampai usia 6 bulan untuk memberi makanan padat," kata Dr Zoe dikutip dari Daily Star.
Menurut dr Zoe, cara ini sama halnya memberi bayi waktu untuk berkembang dengan baik, sehingga mereka bisa mengatasi makanan padat dengan sempurna dan tepat pada waktunya.
Dr Zoe mempelopori kampanye oleh Office for Health Improvement and Disparities agar orang tua baru mendapat informasi yang benar tentang memberi makan bayi mereka.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Indonesia Sudah Turun dari Puncak Gelombang Omicron
Dalam survei terhadap 1.000 orang tua di Inggris, 59 persen mengaku bahwa mereka tidak tahu kapan harus menyapih anaknya.
OHID mengatakan bayi siap untuk mulai makan ketika mereka dapat duduk dan menahan kepala dengan tenang.
Selain itu, anak juga sudah memiliki keterampilan koordinasi untuk mengambil makanan, memasukkannya ke dalam mulut dan menelannya sendiri.
"1.000 hari pertama sangat penting untuk perkembangan dan berdampak pada kesehatan anak selama sisa hidup mereka," kata Maria Caulfield, Menteri Kesehatan.
Setiap anak harus memiliki dasar yang kuat untuk membangun kesehatan mereka. Kampanye ini akan memastikan orang tua memiliki dukungan dan kepercayaan diri untuk memperkenalkan bayi mereka pada makanan padat.
Bayi yang disapih terlalu dini dapat berhenti minum ASI atau susu formula sebanyak mungkin, yang mana sebenarnya masih penting untuk perkembangan awal anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?