Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan Indonesia telah turun dari puncak gelombang ketiga pandemi akibat varian Omicron, beberapa indikator menunjukkan tren yang semakin membaik.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan seperti halnya di negara-negara lain, gelombang Omicron meningkat dengan cepat, namun juga turun dengan cepat, tidak selama gelombang Covid-19 varian Delta pertengahan tahun lalu.
"Setelah melewati puncak Omicron pada 20 Februari lalu, saat ini kasus positif Covid-19 terus menunjukkan penurunan, karakteristik gelombang Omicron yang dialami sebagian besar negara di dunia adalah jumlah kasus cepat naik, namun turun dalam waktu yang relatif singkat, ini juga dialami Indonesia," kata Wiku dalam jumpa pers, Selasa (8/3/2022).
Wiku merinci, dalam waktu sebulan kemarin kasus mingguan positif Covid-19 meningkat sampai 400 ribu kasus, saat ini dua pekan setelahnya sudah turun signifikan menjadi 200 ribu kasus.
"Tentunya angka ini masih tinggi dan masih jadi tugas kita bersama untuk menurunkannya menjadi seperti sebelum puncak yang hanya berkisar seribu kasus dalam satu minggu," jelasnya.
Jumlah kasus aktif nasional pada pekan ini juga menurun sebesar 97 ribu kasus setelah delapan pekan terus melonjak.
"Tapi ini masih terbilang tinggi, karena per 7 Maret 2022 tercatat jumlah kasus aktif sebanyak 448.273 kasus," ucapnya.
Selain itu, persentase kesembuhan juga meningkat dari 69 persen menjadi 86 persen pada 20 Februari 2022 lalu.
"Peningkatan kesembuhan ini dibarengi dengan mulai turunnya angka keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 nasional dari 38,79 persen menjadi 28,2 persen," tutur Wiku.
Baca Juga: Peneliti Temukan Keturunan Baru Omicron BA.3, Seberapa Menular?
Namun, pemerintah tetap bersiaga dengan menambah jumlah tempat tidur yang tersedia dari 91.503 menjadi 94.528 tempat tidur yang siap merawat pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia.
Berita Terkait
-
Peneliti Temukan Keturunan Baru Omicron BA.3, Seberapa Menular?
-
Kenali Beda Gejala Omicron Siluman dan Omicron Biasa, Mana yang Lebih Parah?
-
Studi: Pasien Covid-19 Tetap Bisa Menulari Selama 6 hingga 8 Hari Setelah Muncul Gejala
-
Alert! Studi Ungkap Omicron 40 Persen Lebih Mematikan Dibanding Flu Musiman
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Ternyata Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan
-
Detik-detik Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan di Septic Tank, Anjing Pelacak Sempat Gagal
-
Menteri Lingkungan Hidup: Ekonomi Hijau Harus Sejalan dengan Masyarakat dan Alam
-
Kemendikdasmen - Canva Wujudkan Akses Pendidikan Berbasis Teknologi bagi Anak Indonesia
-
Istri Pegawai Pajak Manokwari yang Diculik Ditemukan Tewas di Septic Tank, Pelaku Ditangkap!