Suara.com - Transplantasi ginjal menjadi salah satu pilihan pengobatan bagi pasien penyakit ginjal kronis (PGK). Secara umum, setiap pasien PGK bisa dilakukan transplantasi ginjal.
Hanya pasien dengan kondisi tertentu saja yang kemungkinan tidak bisa mendapatkan transplantasi ginjal, sehingga harus menjalani pengobatan dialisis atau cuci darah.
"Hanya keadaan tertentu, misalnya usia sangat tua tidak kita anjurkan untuk transplantasi, katakanlah usia 70 atau lebih," kata Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD., K-GH., dalam webinar perayaan Hari Ginjal Sedunia, Rabu (9/3/2022).
Dokter Sophia menjelaskan bahwa transplantasi ginjal sebenarnya menjadi pengobatan yang paling murah dan memberikan kualitas hidup lebih baik bagi pasien. Tetapi, jumlah transplantasi ginjal di Indonesia masih sangat lebih sedikit dibandingkan terapi cuci darah.
Selain karena kurangnya informasi mengenai pilihan pengobatan PGK, dokter Sophia mengatakan bahwa untuk mendonorkan ginjal juga perlu kecocokan jaringan.
"Dari sisi pasien dan dari sisi pendonor ada kecocokan jaringan. Itu ada pemeriksaan tersendiri. Kemudian pastikan calon donor sehat, sehingga kalau kita minta satu ginjal maka dia tetap akan hidup sehat," tuturnya.
Sejak 2014, pengobatan PGK telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Penyakit ginjal sendiri hingga saat ini termasuk lima besar dalam penggunaan biaya BPJS Kesehatan.
Data Kementerian Kesehatan, dari Rp 20 triliun dana yang dikeluarkan untuk biaya tanggungan pengobatan penyakit, sebanyak Rp 2,2 triliun di antaranya digunakan untuk penyakit ginjal.
Direktur Utama Dewan Direksi BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., PhD., menyampaikan bahwa pihaknya juga menanggung biaya operasi transplantasi ginjal.
Baca Juga: Ingat Ya! Dokter Bilang Minum Obat Hipertensi dan Diabetes Tidak Akan Memperparah Penyakit Ginjal
"Pelayanan BPJS termasuk transplantasi ginjal, atau lebih dikenal cangkok ginjal, kita bayarkan sekali transplantasi Rp 378 juta," ungkap prof. Ghufron saat acara webinar yang sama.
Sementara untuk biaya cuci darah, rata-rata pasien penyakit ginjal menghabiskan biaya sebesar Rp 92 juta per tahun. Pasien penyakit ginjal harus melakukan cuci darah secara rutin srbanyak 2 kali seminggu seumur hidupnya.
Oleh sebab itu, menurut prof. Ghufron, biaya tanggungan untuk cuci darah sebenarnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan tarif transplantasi ginjal.
"Itu juga tergantung kelasnya, kalau tipe A kita bayarkan antara Rp 1,2-1,3 juta sekali cuci darah. Jadi kalah dua kali artinya sekitar Rp 2,5 juta per minggu," paparnya.
Tapi di sisi lain, diakuinya bahwa belum banyak rumah sakit yang bisa melakukan transplantasi ginjal. Data BPJS, berikut 10 rumah sakit yang bisa melakukan transplantasi ginjal:
- RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh
- RSU Adam Malik Medan
- RSUP DR. M. Jamil Padang
- RSUP Dr. M. Hoesin Palembang
- RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
- RSUP DR. Kariadi Semarang
- RSUP DR. Sardjito Yogyakarta
- RSUD DR. Soetomo Surabaya
- RSUD DR. Saiful Anwar Malang
- RSUP Sanglah Denpasar
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Prabowo Jenguk Korban Demo, Ada yang Ginjal Rusak hingga Tempurung Kepala Diganti Titanium
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal