Suara.com - Konsep green pharmacy mengemuka di Forum Think Thank T20, yang diklaim dapat menjadi solusi masalah kesehatan global. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan green pharmacy?
Director of Research & Business Development Dexa Group Dr. Raymond Tjandrawinata menjelaskan bahwa konsep green pharmacy sudah dikembangkan oleh industris farmasi lokal di Indonesia. Green pharmacy dikatakannya memiliki pengaruh pada ekspresi gen, terutama karena memiliki banyak bahan alami.
“Jadi ketika kita mendefinisikan Green Pharmacy sebenarnya adalah molekul atau zat yang dapat memiliki banyak efek pada tubuh kita. Jika diperinci, sebenarnya Green Pharmacy dapat didefinisikan sebagai senyawa yang memungkinkan kita memiliki efek genomik dan proteomik. Ini adalah metode atau sistem yang tidak hanya dalam bidang pengobatan biologis, tetapi lebih jauh ke molekuler penyakit dan pasien. Green Pharmacy memungkinkan kita untuk melakukan itu karena memiliki pengaruh pada DNA kita, termasuk protein dan metabolisme tubuh manusia,” jelas Dr. Raymond, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Saat ini, dunia berada di tengah perkembangan pengobatan preventif, berada di tengah-tengah konversi dari obat konvensional ke fungsional. Obat fungsional harus berorientasi pada kesehatan, berpusat pada pasien, dan bersifat holistik.
“Dengan Green Pharmacy dan obat-obatan alami, hal ini dapat dilakukan dengan sangat mudah karena dengan Green Pharmacy kita bisa mengemas protein atau molekul ke dalam bentuk produk. Sekarang Green Pharmacy juga bisa masuk ke dalam kategori itu,” kata Dr. Raymond.
Untuk meningkatkan pemahaman terkait Green Pharmacy dan efeknya, Dr. Raymond mengemukakan bahwa telah banyak literatur termasuk jurnal publikasi
“Semua publikasi ini menunjukkan bahwa Green Pharmacy tidak kalah dengan farmasi biasa/konvensional. Banyak bagian dari Green Pharmacy ini sebenarnya bisa digunakan, banyak bagian dari tumbuhan termasuk akar, cabang, daunnya. Kami mencatat banyak negara yang mengembangkan Green Pharmacy untuk sektor kesehatan,” papar Dr. Raymond.
Untuk memastikan Green Pharmacy dapat diterima sebagai obat modern, Green Pharmacy harus melalui proses penemuan modern, menggunakan beberapa teknik biologis untuk memastikan Green Pharmacy terus dapat dikembangkan di masa depan.
“Kami harus mengumpulkan data, uji klinis, untuk memastikan Green Pharmacy sesuai dengan standar internasional dan kategori obat internasional. Ke depan, Green Pharmacy harus menjadi mayoritas obat dalam formularium suatu negara. Ini adalah mimpi kami, tetapi juga dapat dilakukan jika pemerintah dan sektor swasta bekerja bahu membahu untuk mewujudkannya. Karena Green Pharmacy adalah proposal yang sangat bagus untuk banyak negara,” kata Dr. Raymond.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Ahli Dorong Pemanfaatan Herbal untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Dr. Raymond juga menegaskan bahwa Green Pharmacy dapat melindungi suatu negara dari masalah pasokan, masalah lingkungan, hingga masalah akses kesehatan.
“Hanya ketika kita menyadari dan mewujudkan agenda ini, maka negara dapat menjadi mandiri, memiliki sistem lingkungan dan ekologi yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan petani, hingga meningkatkan kemandirian dalam hal bahan baku aktif (API) yang berasal dari negara kita sendiri,” pungkas Raymond.
Sementara itu, Chief of T20 of Global Health Sector of G20 Prof. Hasbullah Thabrany mengatakan perlunya dukungan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan industri kesehatan nasional. Secara global, lanjut Prof. Hasbullah, Bank Dunia telah menggelontorkan USD 157 juta untuk menanggulangi dampak COVID-19. Meski begitu, pendanaan pemerintah untuk industri kesehatan di negara berkembang masih lebih rendah dibandingkan di negara maju.
“Di tahun 2020, ekonomi global menurun hingga 3 persen dari PDB global akibat pandemi. Ini menunjukkan bahwa dampak kesehatan terhadap ekonomi sangat kuat, dan sebaliknya, pembangunan ekonomi dapat meningkatkan sistem kesehatan global. Kita membutuhkan lebih banyak teknologi dan inovasi baru, sehingga pemerintah harus berinvestasi pada industri kesehatan melalui insentif dan dukungan lainnya,” ujar Prof. Hasbullah.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Obat Jerawat Ampuh: Bisa Kempeskan dalam Semalam, Tak Khawatir Berbekas
-
Hati-Hati! Selain Pinkflash, Ini 23 Kosmetik Berbahaya yang Izinnya Dicabut BPOM
-
5 Acne Spot Treatment untuk Mengempeskan Jerawat dalam Semalam bagi Remaja
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa