Suara.com - Di Indonesia, ada anggapan bahwa luka yang sudah mengering dan muncul keropeng (koreng) gatal, merupakan pertanda bahwa luka akan segera sembuh.
Tapi masalahnya, saat luka berubah menjadi koreng dan terasa gatal, hasrat ingin menggaruk kerap tak tertahankan. Padahal, jika digaruk, luka malah akan kembali terbuka, memicu infeksi kembali, dan luka pun jadi lebih lama sembuh.
Lalu, kenapa, sih koreng bekas luka itu terasa gatal?
Menjawab pertanyaan ini, profesor sekaligus Ketua Dermatologi GW Medical Faculty Associates, Dr. Adam Friedman, mengatakan bahwa kulit punya kecerdasan dan kebodohan sekaligus.
Friedman menyebutkan, bahkan koreng bukan satu-satunya masalah kulit yang menimbulkan rasa gatal. Kondisi kulit meradang seperti eksim, psoriasis, hingga jerawat juga memicu gatal karena berbagai alasan.
Adapun rasa gatal yang timbul pada koreng tidak lepas dari tahap penyembuhan luka yang terdiri dari tiga tahap.
Tahap pertama jika mengalami cedera kulit seperti goresan, luka atau inflamasi, kulit akan mengalami pembekuan, yang ditujukan untuk mengurangi kehilangan darah. Tujuannya, agar benda asing dan bakteri tidak masuk ke kulit melalui luka.
Tahap kedua yaitu fase proliferasi, yaitu saat kulit dan pembuluh darah membentuk dan membangun kembali kerusakan yang disebabkan oleh luka.
Namun di tahap kedua ini, kondisinya sering tumpang tindih dengan fase terakhir, yaitu fase remodeling, yaitu saat sel kekebalan baru mengatur ulang agar kulit kembali ke bentuk aslinya.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 5 Masalah Vagina yang Bisa Jadi Tanda Kondisi Kesehatan!
Fase inflamasi ini rata-rata terjadi antara 10 hingga 14 hari, dan di saat inilah rasa gatal tidak tertahankan dan kerap terjadi.
"Tidak ada yang bisa dilakukan, Ini terasa gatal karena sel inflamasi yang masuk ke dalam tubuh. Namun banyaknya indormasi yang disampaikan membuat saraf sensorik jadi lebih peka, sehingga gatal jadi tak tertahankan," ujar Friedman, mengutip Live Science.
Friedman juga menjelaskan, terlepas sel inflamasi yang sedang bekerja, luka koreng yang bergerak dan bergeser juga akan memberitahu saraf sensorik mengirimkan sinyal ke otak tentang adanya rasa gatal.
Jadi, jangan gemas lagi menggaruk-garuk luka korengmu yang sudah hampir sembuh, ya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!