Suara.com - Polda Metro Jaya menangkap artis sekaligus DJ berinisial CD terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Saat artis CD ditangkap penyidik Ditresnarkoba Polda Metro, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa sabu yang diduga milik sang artis. Belakangan diketahui bahwa artis tersebut merupakan Chantal Dewi.
Sabu merupakan nama stimulan lain dari metamfetamin hidroklorida, atau juga dikenal sebagai shabu kristal. Biasanya, obat-obatan itu digunakan untuk membangkitkan rasa senang, meningkatkan kesadaran, dan aktivitas fisik.
Tapi, secara medis sabu tidak memiliki manfaat sama sekali. Oleh sebab itu, penggunaan narkoba sabu untuk rekreasi dianggap penyalahgunaan dan harus diobati. Aturan itu juga berlaku dibanyak negara lain, tidak hanya di Indonesia.
Seperti kebanyakan jenis narkoba lainnya, sabu juga bisa membuat penggunanya kecanduan. Pada beberapa kesempatan, orang-orang bisa menikmati makan berlebihan sambil terus mrngonsumsi sabu selama beberapa hari.
Dampaknya bisa menyebabkan gejala-gejala penyalahgunaan sabu yang parah. Seperti, peningkatan kecemasan, ketegangan, mudah marah, perilaku irasional, banyak bicara, dan kehilangan kontrol diri.
Dikutip dari Addiction Resource, sabu juga bisa menimbulkan beberapa efek samping yang parah. Penggunaan sabu secara kronis bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berikut efek samping jangka pendek dan jangka panjang penggunaan sabu yang paling umum terjadi:
Efek Samping Jangka Pendek
Apabila dikonsumsi dengan cara diminum, sabu menciptakan rasa nyaman dan keaktifan yang salah. Sehingga seseorang akan cenderung hiperaktif. Akibatnya, pengguna narkoba dapat mengalami "kecelakaan" yang parah atau gangguan fisik dan mental setelah efek narkoba berakhir.
Baca Juga: DJ Chantal Dewi Ditangkap di Apartemen Tengah Malam, Polisi Sita Narkoba Sabu
Efek Samping Jangka Panjang:
Orang yang menyuntikkan sabu berisiko lebih tinggi alami gangguan psikiatri. Kondisi itu menjadi ciri paling signifikan dari penyalahgunaan dan ketergantungan sabu kronis. Berkurangnya kemampuan untuk mengelola masalah dan komplikasi dalam menghadapi kenyataan juga menjadi salah satu efeknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli