"85 persen orang di Inggris makan lebih banyak dari jumlah gula yang disarankan per hari," jelasnya.
Sementara ini, ada baiknya untuk mengurangi pemanis buatan. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pemanis buatan, termasuk aspartam, sucralose dan sakarin dalam makanan maupun minuman berdampak negatif pada flora usus.
"Perubahan ini telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian terkait dengan intoleransi glukosa," jelasnya.
Tapi, ini perlu lebih banyak penelitian. Ide terbaik sekarang adalah membatasi asupan pemanis buatan jika Anda berharap dapat meningkatkan kesehatan usus.
2. Gandum
Gandum dan tepung putih bisa menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan kita. Gandum modern sangat tinggi gluten dan gangguan terkait gluten meningkat di seluruh dunia.
Gluten meningkatkan permeabilitas dinding usus pada semua orang, bukan hanya orang dengan penyakit celiac.
Ketika dinding usus bocor, itu membuat kita lebih rentan terhadap masalah sistem kekebalan dan penyakit autoimun.
3. Kurangi asupan minyak inflamasi
Baca Juga: Pertama Kalinya, Myanmar Konfirmasi Kasus Omicron Subvarian BA.2
Dr Braid menyarankan untuk mengurangi asupan lemak inflamasi dalam makanan olahan, khususnya yang berbasis omega-6. Minyak ini termasuk minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak lobak dan minyak kedelai.
Namun, kabar baiknya adalah meningkatkan asupan lemak omega-3 dapat membantu mengatasi hal ini. Jadi, perbanyaklah makan ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
4. Hindari makanan ultra-olahan
Dr Braid mengatakan konsumsi makanan yang bervariasi, sehat, dan seimbang adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan tubuh Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Khususnya vitamin D, mampu menghalangi penghalang usus, mikrobioma dan mempengaruhi peradangan di usus.
5. Kurangi alkohol
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi