Suara.com - Update Covid-19 menunjukkan pertambahan sebanyak 1,65 juta kasus baru pada Rabu (23/3/2022) pagi. Di waktu yang sama, angka kematian bertambah 4.790 jiwa.
Kasus positif didominasi empat negara yang melaporkan hingga ratusan ribu per hari. Di antaranya, Korea Selatan 353.725 kasus, Jerman 268.357 kasus, Perancis 180.777 kasus, dan Vietnam 130.735 kasus.
Data akumulasi Covid-19 global, dikutip dari situs worldometers, tercatat 474,04 juta kasus dengan 6,12 juta kematian di seluruh dunia.
Selandia Baru Cabut Aturan Wajib Vaksin
Selandia Baru turut melonggarkan aturan Covid-19, salah satunya dengan mencabut aturan wajib vaksin untuk sejumlah kegiatan umum mulai bulan depan.
Penanganan Covid-19 Selandia Baru mendapat pujian dari internasional karena mampu menjaga angka rawat inap dan kematian tetap rendah.
Hal itu diraih akibat dari aturan yang diberlakukan sangat ketat sejak awak pandemi. Dampaknya, kemarahan publik atas pembatasan domestik tidak dapat dihindari.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah mengumumkan kalau izin vaksin tidak lagi wajib untuk mengunjungi restoran, kedai kopi, dan ruang publik lainnya mulai 4 April.
"Dengan lebih banyak alat dan salah satu populasi yang paling banyak divaksinasi di dunia, kami dapat terus bergerak maju dengan aman," kata Ardern saat mengumumkan pencabutan sebagian besar mandat.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Sebulan Gelombang Omicron, Kasus Positif di Korsel Ketiga Terbanyak di Asia
Lebih dari 95 persen penduduk Selandia Baru yang berusia di atas 12 tahun kini telah menerima dua vaksinasi.
Tetapi dengan lebih dari 500.000 kasus Covid-19 di negara berpenduduk 5 juta itu, virus corona masih menyebar luas. Terlebih sejak adanya varian omicron.
Ardern mengatakan, puncak wabah di kota terbesar Selandia Baru, Auckland, sekarang telah berlalu, dan seluruh negara itu diperkirakan akan melewati puncak infeksi sebelum pelonggaran diberlakukan.
"Dengan turunnya kasus kami, inilah saatnya untuk mengambil langkah selanjutnya dengan keyakinan pada kekebalan dan perlindungan kolektif yang telah kami bangun," katanya.
Langkah itu dilakukan seminggu setelah pemerintah mengumumkan akan membuka perbatasan bagi warga Australia mulai pertengahan April dan orang yang menjalani program bebas visa mulai Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?