Suara.com - Dokter senior sekaligus pakar kesehatan ternama memberikan tips puasa Ramadhan bagi kelompok lansia. Apa yang perlu diperhatikan?
Bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Seluruh umat muslim di seluruh dunia nantinya akan menjalani puasa selama sebulan penuh.
Seluruh umat muslim yang telah akil baligh dan dalam keadaan sehat diwajibkan untuk berpuasa. Termasuk juga orang yang telah lanjut usia atau lansia.
Di Indonesia, rata-rata puasa Ramadhan berlangsung hampir 14 jam. Selama itu tubuh tidak akan mendapat asupan makan juga minuman.
Oleh sebab itu, bagi lansia maupun orang dengan kondisi kesehatan tertentu dibolehkan tidak berpuasa Ramadhan. Dan nantinya bisa digantikan fengan piasa dilain waktu atau membayar fidyah.
Apabila tetap ingin berpuasa, dokter spesialis penyakit dalam prof. Zubairi Djurban, Sp.PD., membagikan tips berpuasa bagi lansia.
"Tips lansia menjalani puasa, hindari makanan tinggi gula dan garam," tulis prof Zubairi melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (29/3/2022).
Ia menjelaskan bahwa terlalu banyak konsumsi gula dan garam bisa membuat lansia jadi mudah lelah selama berpuasa. Sebagai gantinya, pilih camilan manis yang lebih sehat.
"Makan camilan bergizi seperti kurma, yoghurt tanpa pemanis, dan kacang badam (almond)," lanjutnya.
Baca Juga: 6 Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung agar Ibadah Lancar di Bulan Ramadhan
Tips selanjutnya, kurangi asupan kafein yang bisa menyebabkan buang air kecil jadi lebih sering. Hal tersebut berisiko membuat tubuh mudah dehidrasi.
Prof. Zubairi juga menyarankan agar lansia tetap berolahraga meskipun sedang berpuasa.
"Tetap olahraga. Tidak bergerak malah bikin lesu," ujarnya.
Untuk porsi makan, prof. Zubairi mengingatkan jangan langsung menyantap makanan dalam porsi besar. Sebaiknya, makan dua hingga tiga kali dalam porsi kecil.
Selain itu, kualitas tidur juga akan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh selama puasa.
"Tidur cukup. Kurang tidur memengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin, menyebabkan kadar gula darah sulit dikendalikan. Terakhir, jangan manja," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kapan Batas Akhir Puasa Syawal 2025? Jangan Sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya
-
Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana Lebih Utama? Ini Kata Ulama
-
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari yang Disebut Geni Faruk Seperti Setahun Berpuasa, Benarkah?
-
Apakah Bayar Fidyah Bisa Dicicil? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Haid di Bulan Ramadhan? Ini Doa Niat Qadha Puasa yang Wajib Kamu Tahu
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global