Suara.com - Penambahan kasus positif Covid-19 di dunia kembali mencapai jutaan per hari. Tercatat pada situs worldometers, dalam 24 jam terakhir, per Rabu (30/3), sebanyak 1,54 juta orang di dunia dilaporkan terinfeksi Covid-19.
Di waktu yang sama, 4.022 orang meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona SARS Cov-2 tersebut.
Kasus baru terbanyak masih berada di Korea Selatan. Negara itu melaporkan 347.374 orang positif Covid-19 dalam sehari. Sedangkan kematian harian terbanyak terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah 715 jiwa.
Disebutkan bahwa omicron subvarian BA.2, atau dikenal juga dengan omicron siluman, telah dominan di seluruh dunia. Hal itu yang menyebabkan masih terjadi lonjakan kasus positif di sejumlah negara di Eropa dan Asia. Juga meningkatkan kekhawatiran potensi gelombang baru di Amerika Serikat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), subvarian BA.2 sekarang ini menyebabkan hampir 86 persen dari semua kasus positif baru. Omicron siluman itu dikatakan lebih menular daripada subvarian BA.1 dan BA.1.1, namun bukti sejauh ini menunjukkan tidak lebih mungkin menyebabkan penyakit lebih parah.
Seperti varian lain dalam keluarga omicron, vaksin kurang efektif melawan BA.2 dibandingkan dengan varian sebelumnya, seperti alfa atau strain asli virus corona.
Namun, menurut data Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya, antibodi bisa dipulihkan dengan pemberian vaksin booster, terutama untuk mencegah rawat inap dan kematian.
Paparan omicron subvarian BA.2 disebut jadi penyebab lonjakan kasus di China saat ini. Serta rekor infeksi di negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Inggris.
Kekhawatiran utama tentang BA.2 ialah dapat menginfeksi ulang orang yang sudah terinfeksi omicron subvarian BA.1, terutama karena sejumlah negara tampaknya mengalami "puncak ganda" dalam tingkat infeksi yang sangat berdekatan.
Baca Juga: Temuan Baru, Tingkat Keparahan Long Covid-19 Tergantung Varian Virus Corona
Tetapi data dari Inggris dan Denmark telah menunjukkan bahwa meskipun omicron dapat menginfeksi ulang orang yang pernah terinfeksi varian lain, seperti delta, sejauh ini hanya sedikit infeksi ulang BA.2 pada orang yang memiliki BA.1.
Para ilmuwan mengatakan kemungkinan penjelasan untuk kenaikan kasus BA.2 secara global baru-baru ini akibat banyak negara mencabut aturan kesehatan terkait Covid-19.
"Dalam beberapa hal, bisa jadi BA.2 adalah varian yang beredar ketika semua orang ini berhenti memakai masker," kata ahli virus di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Baltimore Dr Andrew Pekosz, dikutip dari Fox News.
Tetapi apa pun alasan peningkatan paparan BA.2, para ilmuwan mengatakan, harus menjadi pengingat bahwa virus terus menyebabkan kerusakan, terutama di antara populasi yang tidak divaksinasi, kurang divaksinasi, dan rentan.
Sementara itu, data akumulasi Covid-19 per Rabu (30/3/2022) pukul 09.00 WIB tercatat sebanyak 484,98 juta kasus dengan kematian lebih dari 6,15 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar