Suara.com - Gangguan kepribadian ambang menjadi salah satu bentuk gangguan jiwa yang masih jarang dibahas. Apa saja ciri-cirinya?
Padahal, diperkirakan ada 1,6 persen orang Amerika hidup dengan gangguan kepribadian ambang. Gangguan ini ditandai adanya hubungan yang tidak stabil dengan orang lain.
Orang yang mengidap gangguan ini biasanya memiliki emosi yang labil. Bahkan cenderung menyakiti dirinya sendiri, misalnya mengonsumsi alkohol hingga melakukan seks bebas.
Apa saja tanda gangguan kepribadian ambang? Berikut empat ciri-cirinya yang dilansir dari Insider.
Mendambakan Hubungan Dekat, Tetapi Milih Tarik-Ulur
Orang dengan gangguan kepribadian ambang sering menemukan diri mereka melakukan tarik-ulur. Bahkan ini terjadi pada saat mereka menjalin hubungan dengan orang lain.
Jika berpikir bahwa mereka akan ditinggalkan, baik ada bukti atau tidak, mereka akan beralih dan menganggap seseorang yang dicintainya adalah penjahat. Akibatnya, mereka akan menyebarkan desas-desus tentang pasangannya dan melecehkannya secara verbal.
Sulit Memandang Seseorang Apakah Baik Atau Penjahat
Dalam suatu hubungan, orang yang memiliki kepribadian ambang akan sulit memandang seseorang, salah satunya apakah orang tersebut baik atau ada maksud di dalamnya. Lebih parahnya, mereka bisa bertindak ekstrim seperti mengajukan tuntutan hukum, dan berbohong tentang Anda di tempat kerja.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu, Apakah Kamu Orang yang Jujur?
Memiliki Kecenderungan Untuk Menyakiti Dirinya Sendiri
Seseorang dengan gangguan kepribadian ambang seringkali sulit mengatasi dirinya sendiri. Sehingga, mereka memilih menyakiti dirinya sendiri secara emosional. Tidak hanya itu, ciri-ciri yang satu ini juga terjadi ketika mereka melakukan self-talk negatif.
Parahnya, mereka akan melakukan hal menyimpang seperti mengonsumsi alkohol, narkoba, menyakiti diri sendiri, makan berlebihan, dan depresi.
Memiliki Ledakan Kemarahan Yang Tidak Terkendali
Seseorang yang memiliki gangguan kepribadian ambang, juga sulit mengendalikan kemarahan mereka. Bahkan, emosi mereka sangat berlebihan dan tidak wajar.
Ketika mereka menghadapi sesuatu yang tidak enak, seperti penolakan misalnya, mereka menggunakan kemarahannya untuk melindungi dirinya sendiri, yakni takut ditinggalkan.
Berita Terkait
-
Di Balik Diamnya INFJ: Intuisi Kuat dan Kepekaan yang Luar Biasa
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Selera Makanmu Ungkap Rahasia Karaktermu: Si Perfeksionis Suka Sayur, Siapa Kamu?
-
Melihat Aktivitas ODGJ di Posyandu Jiwa Kota Kediri
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa