Suara.com - Vaksin Nusantara yang dinisiasi oleh Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sempat menuai kontroversi. Vaksin Nusantara dianggap sejumlah pihak tidak tepat untuk kondisi pandemi Covid-19.
Tidak hanya itu, vaksin yang dinilai belum lolos standar prosedur pengujian vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tapi justru telah digunakan dan dipromosikan secara berlebihan.
Epidemiolog Universitas Indonesia dr. Pandu Riono menekankan bahwa meski vaksin Nusantara telah digunakan ke berbagai tokoh pemerintah bukan berarti terbukti bermanfaat secara ilmiah.
"Maaf ya, gambar ini bukan fakta bahwa vaksin nusantara terbukti secara ilmiah ada manfaatnya," kata Pandu melalui cuitannya di Twitter, Kamis (7/4/2022) yang telah diizinkan untuk dikutip.
Ia juga menyertakan foto Terawan bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang diperkirakan pasca disuntik vaksin Nusantara.
Menurut Pandu, penyuntikan vaksin Nusantara kepada berbagai publik figur itu seolah menjadi cara untuk menunjukkan kalau vaksin yang dikembangkan oleh dokter Terawan itu aman.
"Seperti kita tahu Terawan dan kawan-kawan tidak mau melalui prosedur standar pengujian vaksin. Dibujuklah para pejabat, selebriti, dan lainnya, untuk testimoni promosi seakan-akan vaksin tersebut sudah oke. Waspadalah!" pesan Pandu.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala BPOM Penny Lukito sempat menjabarkan bahwa tahapan pengembangan vaksin apa pun berasal dari uji pengembangan kandidat. Kemudian berlanjut ke tahap preklinik hewan dengan tiga kali uji klinis dan produksi.
Pada uji praklinik, vaksin diujicobakan hanya pada hewan dan harus aman serta memiliki respons imun. Setelah dipastikan aman, baru bisa dilakukan uji klinis tahap I, II dan III.
Baca Juga: DPR Desak Vaksin Covid-19 Kedaluarsa Dibuang, Minta Ganti Dengan yang Halal
Pada tahapan uji klinis ketiga, vaksin akan diuji coba langsung ke manusia dalam jumlah cukup besar. Selama proses uji klinis sejak awal, BPOM akan lakukan pengawasan. Setelah itu bisa memberikan persetujuan uji klinis jika dinyatakan lolos.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat