Suara.com - Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat bahwa akan percuma jika baru melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster saat mudik lebaran 2022.
Ini menyusul kebijakan pemerintah yang menyediakan lokasi vaksinasi booster di posko mudik lebaran 2022. Padahal tindakan ini hanya jadi alternatif terakhir, dan tidak bisa jadi andalan vaksinasi booster untuk masyarakat.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroro, Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, mengatakan vaksin booster harusnya bisa melindungi saat perjalanan dan kegiatan mudik lebaran 2022.
Tapi lantaran vaksinasi booster baru dilakukan dalam pejalanan mudik, maka dinilai percuma karena antibodi belum berhasil terbentuk.
"Khusus booster tadi, karena booster memiliki suatu daya bereaksi setelah 2 minggu harapannya booster sedini mungkin, jangan lagi pada saat mudik, karena percuma 2 minggu kemudian baru berefek," ujar Dr. Syahril saat konferensi pers, Selasa (12/4/2022).
Lebih jauh ia mengatakan, saat ini akses vaksinasi booster di Jakarta dan kota penyangganya sudah dipermudah, karena mudah ditemukan, serta aksesnya yang tidak terbatas.
"Saat ini di Jakarta dan di daerah lain sudah membuka layanan booster luar biasa. Bahkan layanan rumah sakit kapasitasnya sudah buka 3 hingga 4 kali untuk melayani booster," tutup Syahril.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksinasi booster penting untuk dilakukan sebelum mudik, khususnya bagi masyarakat lansia yang lebih rentan terinfeksi Covid-19.
Apalagi jumlah pemudik diperkirakan naik 2 kali lipat dibanding tahun sebelum pandemi Covid-19, yakni mencapai lebih dari 80 juta pemudik.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Dosis Primer dan Vaksin Booster Sama atau Berbeda? Ini Penjelasan Dokter
"Biasanya kunjungan itu dilakukan ke orang yang tua yang memiliki resiko kematian dan tingkat keparahan yang lebih besar," tutur Nadia.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan