Suara.com - National Institutes of Health mengatakan ikan, daging, unggas, telur, susu, dan produk susu lainnya mengandung vitamin B12. Tetapi, kerang dan hati sapi adalah sumber vitamin B12 terbaik.
Meski begitu, tidak semua produk daging adalah sumber vitamin B12 terbaik. Beberapa sereal sarapan, ragi nutrisi, dan produk makanan lainnya juga diperkaya dengan vitamin B12.
Badan kesehatan itu pun mengatakan orang yang makan sedikit atau sama sekali tidak makan produk hewani, seperti vegetarian dan vegan mungkin kekurangan vitamin B12.
"Hanya makanan hewani yang memiliki vitamin B12 secara alami. Ketika wanita hamil dan wanita yang menyusui adalah vegetarian atau vegan yang ketat, bayi mereka mungkin juga tidak mendapatkan cukup vitamin B12," kata badan kesehatan tersebut dikutip dari Express.
The Vegetarian Society mengatakan orang yang tidak makan produk hewani bisa menambahkan ekstrak ragi dan makanan yang diperkaya makanan lainnya seperti sereal sarapan, susu kedelai, burger kedelai/sayuran, dan margarin nabati bisa menjadi sumber asupan vitamin B12.
Sebab, bayi akan mendapatkan semua vitamin B12 yang dibutuhkan dari ASI atau susu formula. Nantinya, bayi vegetarian harus mendapatkan cukup B12 dari produk susu dan telur.
NHS mengatakan jika Anda memiliki kekurangan vitamin B12 yang disebabkan oleh kekurangan vitamin dalam makanan, Anda mungkin akan diberi resep tablet vitamin B12 untuk diminum setiap hari di antara waktu makan.
"Orang yang merasa sulit untuk mendapatkan cukup vitamin B12 dalam makanan mereka, seperti mereka yang mengikuti pola makan vegan mungkin membutuhkan suplemen vitamin B12," jelasnya.
Meskipun jarang sekali orang kekurangan vitamin B12 akibat makanan yang dikonsumsi, tapi seseorang akan disarankan berhenti minum suplemen vitamin B12 bila kadarnya sudah kembali normal dan pola makannya membaik.
Baca Juga: Kelelahan Bisa jadi Gejala Virus Corona Covid-19 dan Kondisi Lain, Begini Perbedaannya!
NHS mengatakan jika Anda menderita anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, Anda mungkin memiliki gejala, seperti:
- Warna kulit kuning pucat
- Lidah sakit dan merah (glossitis)
- Sariawan
- Paraestesia
- Perubahan cara berjalan dan bergerak
- Penglihatan terganggu
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru