Suara.com - Indonesia menjadi negara dengan angka kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau infeksi dengue terbanyak di kawasan Asia.
Data global tercatat kalau jumlah kasus dengue di Indonesia ada sebanyak 15.269 kasus dengan kematian mencapai 164 jiwa per tahun.
Ketua Komunitas Dengue Indonesia Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K)., mengatakan kalau negara lain di Asia juga sebenarnya memiliki jumlah kasus dengue yang banyak. Tetapi, angka kematiannya sangat sedikit, bahkan tidak ada.
"Seperti di Malaysia ada 4.000 kasus tapi tidak ada kematian, Sri Lanka 3.000 kasus juga tidak ada kematian, Vietnam 4.700 yang meninggal satu. Di kita banyak sekali," kata prof. Sri dalam webinar infeksi dengue bersama Takeda Indonesia, Selasa (19/4/2022).
"Jadi kalau suatu penyakit masih menimbulkan kematian, itu berarti masih menjadi masalah," imbuhnya.
Prof Sri juga mengungkapkan, tantangan dalam mengatasi infeksi dengue karena adanya semua serotip virus dengue di Indonesia yang sama dominannya, yakni virus dengue 1 sampai 4. Di pulau Jawa yang menjadi wilayah dengan kasus dengue terbanyak juga ditemukan keempat serotip virus tersebut.
Vaksin dengue menjadi salah satu cara pencegahan dari infeksi tersebut, lanjut Prof. Sri. Oleh sebab itu, vaksin dengue yang ada nantinya juga harus mengandung keempat serotip virus agar efektif.
"Vaksin dengue saat ini belum keluar dari Badan POM. Hasil uji klinis terutama fase 3 sangat menjanjikan. Fase 1 sudah aman, fase 2 kadar antibodi yang dihasilkan cukup bagus, baik untuk virus dengue 1, 2, 3, maupun 4. Kemudian fase 3 yang akan membuktikan efikasi dari vaksin," tuturnya.
Salah satu jenis vaksin dengue yang nantinya bisa digunakan di Indonesia dikembangkan oleh perusahaan Takeda Indonesia. Prof. Sri menyampaikan, vaksin dengue bisa diberikan mulai usia 6 tahun dan tidak perlu tes terlebih dahulu. Penyuntikan vaksin dilakukan dua kali dengan jarak waktu enam bulan.
Baca Juga: Mengenal Gejala Dengue Shock Syndrome, Komplikasi DBD yang Mematikan
"Jadi bisa dipakai untuk semua anak yang telah terpapar. Karena kita tahu dengue ada 1 sampai 4. Jadi kalah tahun ini pernah kena dengue 1 bisa saja besok dengue 2. Kebanyakn umur yang kena dengue itu memang balita dan anak sekolah. Jadi kita masih menunggu dulu rekomendasi dari Badan POM," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan