Suara.com - Belakangan penyakit hepatitis menjadi sorotan masyarakat karena sebuah penemuan jenis barunya. Penyakit ini tergolong penyakit yang bahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Lalu apa itu hepatitis?
Simak informasi tentang apa itu hepatitis pada artikel berikut ini. Hepatitis menjadi penyakit yang menjadi ancaman kesehatan di dunia.
Bahkan setiap tahun kasus kematian akibat penyakit ini mengalami peningkataj jumlah. Oleh sebab itu, penting untuk kita semua untuk mengenali pengertian, gejala dan juga cara mengobatinya.
Apa Itu Hepatitis?
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan hati yang disebabkan karena terinveksinya hati akibat virus. Sehingga membuat penyakit ini mudah ditularkan dari orang ke orang. Hati (liver) menjadi organ pencernaan manusia yang betperan penting dalam proses metabilisme tubuh.
Infeksi dari virus hepatitis dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dalam proses pada pencernaan hingga penyaringan racun dan juga zat berbahaya dalam tubuh manusia. Penyakit ini dapat disebabkan karena obat-obatan, obat-obatan, racun, dan alkohol. Namun, pada umumnya infeksi virus adalah penyebab utama dari penyakit ini.
Jenis hepatitis dibagi menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya yaitu:
- hepatitis A,
- hepatitis B,
- hepatitis C,
- hepatitis D, dan E.
Dilansir dari laman healthline.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 354 juta orang terserang penyakit hepatitis. Beberapa diantaranya menderita hepatitis B dan C kronis atau akut.
Jenis-Jenis Hepatitis
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Muncul di Jakarta, DPRD Segera Panggil Dinkes DKI
Berikut ini penjelasan dari beberapa jenis hepatitis yang ada di dunia:
1. Hepatitis A
Hepatitis A dapat disebabkan karena adanya infeksi virus hepatitis A (HAV). Pada umumnya penularan jenis hepatitis ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dari orang yang menderita hepatitis A.
2. Hepatitis B
Hepatitis B dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Jenis hepatitis ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa adanya alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil yang dinyatakan terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke janinnya.
3. Hepatitis C
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa