Suara.com - Kanker adalah jenis penyakit mematikan yang memerlukan perawatan dan pengobatan ekstra. Sel-sel kanker dapat tumbuh dan menyebar tak terkendali. Oleh karena itu, segera periksa ke dokter jika mengalami gejala kanker. Ada banyak jenis kanker, salah satunya kanker usus besar. Kira-kira apa saja gejala kanker usus besar? Berikut penjelasannya.
Diketahui, kanker usus besar atau kolorektal adalah akibat dari kerusakan DNA sel, yang mengakibatkan perubahan genetik yang disebut mutasi. Sebagian kecil mutasi yang dapat menyebabkan kanker kolorektal ini diwariskan atau genetik, artinya diturunkan dari keluarga. Namun, sebagian besar karena faktor lingkungan atau gaya hidup.
Melansir dari situs Very Well Health, Selasa (10/5/2022), berikut ulasan mengenai gejala kanker usus besar yang penting untuk diketahui.
Gejala Kanker Usus Besar
Pada tahap awal kanker usus besar, orang sering tidak memiliki gejala. Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan rutin yang dimulai pada usia 45 atau lebih awal penting untuk dilakukan. Gejala-gejala yang disebutkan di bawah ini sama sekali tidak menunjuk langsung ke kanker usus besar. Bahkan, mereka bisa menunjukkan masalah lain di usus, seperti infeksi, bisul, atau peradangan.
Penting juga untuk diketahui bahwa gejala kanker usus besar terbagi menjadi dua jenis, yakni gejala lokal (berdasarkan di mana tumor berada) dan gejala sistemik (melibatkan seluruh tubuh).
1. Gejala Lokal
- Perubahan kebiasaan buang air besar: Tidak ada yang namanya buang air besar "normal" secara universal. Ukuran, warna, dan konsistensi tinja setiap orang biasanya berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan setiap perubahan dalam pola buang air besar yang normal pada diri Anda .
- Ketidaknyamanan perut: Sakit perut atau kram dapat terjadi pada mereka yang menderita kanker usus besar.
- Konstipasi dan diare intermiten (bergantian): Gejala diare dan konstipasi yang berselang-seling dapat terjadi bila ada obstruksi parsial di usus karena tumor. Konstipasi dapat terjadi karena kesulitan buang air besar melalui obstruksi.
- Gas dan kembung: Gas yang berlebihan dan kembung bisa menjadi tanda kanker usus besar. Namun, pemicu diet (misalnya, minuman berkarbonasi, produk susu, dan makanan berserat tinggi) dan gangguan pencernaan (misalnya, penyakit radang usus ) adalah penyebab umum.
- Mual dan muntah: Mual dan muntah merupakan gejala kanker usus besar, biasanya karena tumor menyebabkan obstruksi usus.
2. Gejala Sistemik
- Penurunan berat badan: Jika Anda mengalami penuruan berat badan tanpa disengaja, itu bisa jadi tanda kanker usus besar yang tidak boleh diabaikan. Ini disebabkan tumor menggunakan darah dan nutrisi tubuh untuk berkembang dan tumbuh. Selain itu, beberapa tumor melepaskan bahan kimia yang meningkatkan metabolisme tubuh, yang selanjutnya dapat menyebabkan penurunan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan: Kehilangan nafsu makan yang tidak biasa adalah tanda lain yang harus diwaspadai. Hilangnya nafsu makan paling sering terjadi pada kanker stadium lanjut.
- Kelelahan ekstrem: Kelelahan ekstrem adalah gejala yang tidak spesifik, tetapi sangat umum pada penderita kanker stadium lanjut. Kelelahan kanker berbeda dari kelelahan "biasa" karena biasanya tidak hilang dengan istirahat atau diimbangi dengan secangkir kopi yang enak.
- Merasa lemas: Tidak jarang orang merasa ada sesuatu yang salah di tubuh mereka, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala khusus untuk mendukung perasaan itu. Jika Anda khawatir ada sesuatu yang salah pada tubuh Anda, sebaiknua segera buat janji untuk konsultasi dengan dokter.
Selain gejala lokal dan sistemik, ada juga gejala kanker usus besar yang bisa dibilang langka. Adapun gejalanya yaitu demam, gelembung udara dalam urin, gangguan pernapasan, nyeri tulang, sakit kepala dan masalah neurologis.
Baca Juga: Tak Sekedar Menyenangkan, Hula Hoop juga Termasuk Olahraga untuk Kesehatan Jantung
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat