Suara.com - Beberapa waktu lalu tengah ramai diperbincangkan mengenai Flu Singapura di berbagai media sosial. Flu Singapura ini mudah menyerang dan menular pada anak - anak usia 5 hingga 10 tahun. Namun, sebenarnya Flu Singapura ini bisa juga menyerang orang dewasa.
Ingin tahu mengetahui mengenai apa itu Flu Singapura? Apa saja penyebabnya dan faktor resiko dari virus ini? Serta apa saja gejala dan pengobatan yang bisa dilakukan jika diserang Flu Singapura ini? Berikut ulasannya yang dikutip Suara.com dari berbagai sumber.
Flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease).
Adapun penyebab dari Flu Singapura ini adalah karena disebabkan oleh infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus.
Selain disebabkan oleh virus tersebut, Flu Singapura juga disebkan oleh Enterovius 71.
Penyakit ini bisa menular melalui berbagai cara, diantaranya, melalui alat makan atau minum yang sudah dipakai penderita, menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk, menyentuh tinja penderita lalu masuk pada mulut atau hidung serta mata, dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi.
Adapun gejala yang dialami oleh penderita meliputi, demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah atau gusi dan bagian dalam pipi, hilangnya nafsu makan, ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, kaki dan bokong, rewel, nyeri perut, dan batuk.
Sebenarnya Flu Singapura ini tidak membutuhkan penanganan khusus untuk mengobati atau menghilangkan dari gejala yang diakibatkan oleh penyakit ini. Karena gejalana ini akan hilang sendiri setelah 7 hingga 10 hari.
Namun, apabila ingin mempercepat pemulihannya, maka penderita bisa mengonsumsi beberapa obat seperti, paracetamol atau ibuprofen, salep kulit, atau tablet isap. Bahkan, penderita disarankan untuk mengonsumsi es krim atau minum air es untuk membantu mengurangi peradangan, serta banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga: Dinkes Kepri Khawatir Flu Singapura Serang Anak-anak, Flu Apa Ini?
Untuk mencegah virus ini, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Serta tidak berbagi alat makan dan minum serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit.
Selain itu bisa bisa juga dengan menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Juga rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, remote tv, dan meja. Serta beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala Flu Singapura ini, sampai benar - benar pulih atau sehat.
Demikianlah ulasan mengenai penjelasan apa itu Flu Singapura, penyebab dan faktor resiko dari penyakit ini, gejala Flu Singapura, serta pengobatan dan cara pencegahan dari penyakit ini. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Agung Kurniawan
Berita Terkait
-
Dinkes Kepri Khawatir Flu Singapura Serang Anak-anak, Flu Apa Ini?
-
Kiano Kena Flu Singapura, Bahaya Menular ke Paula Verhoeven yang Lagi Hamil
-
Anak Baim Wong Kena Flu Singapura, Ketahui Pengobatan dan Komplikasinya
-
Anak Baim Wong Terkena Flu Singapura, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
-
Idap Flu Singapura, Putra Pertama Donita Diisolasi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter