Suara.com - Kiano, anak Baim Wong dan Paula Verhoeven didiagnosis menderita flu Singapura setelah demam beberapa hari belakangan. Selain demam, hampir sekujur tubuh Kiano juga penuh dengan bintik-bintik merah.
Awalnya, Paula sempat mengira ruam merah di tubuh anaknya karena efek dari demam tinggi. Tapi setelah diperiksa, dokter mengatakan Kiano terkena flu Singapura.
"Bingung deh, kalau dugaanku mungkin karena panas tinggi jadi keluar merah-merah kayak bintik-bintik. Kemarin nggak keluar merah-merah, sekarang keluar semua badan," kata Paula Verhoeven dalam vlog YouTube Baim Paula.
Flu Singapura adalah penyakit menular akibat infeksi virus yang sering menyerang anak-anak usia 5 hingga 10 tahun. Virus penyebab penyakit ini bisa menyebar melalui sentuhan kulit, tangan yang kotor dan permukaan yang terkontaminasi.
Oleh sebab itu dilansir dari Alodokter, orangtua perlu paham betul pengobatan yang tepat ketika menghadapi anak terkena flu Singapura. Meskipun penyakit ini tergolong jarang membahayakan, tapi pahami pula risiko komplikasinya.
Pengobatan Flu Singapura
Sebagian besar kasus, anak yang menderita flu Singapura tidak membutuhkan pengobatan khusus karena kondisinya akan membaik setelah 7 hingga 10 hari. Tapi dilansir dari Alodokter, dokter akan memberikan sejumlah obat untuk meredakan gejalanya dan mempercepat pemulihan.
- Paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan mengurangi nyeri
- Salep kulit untuk mengurangi gejala pada kulit, seperti ruam, lepuh dan gatal di kulit
- Tablet isap untuk mengurangi nyeri tenggorokan
Pasien juga biasanya disarankan makan es krim atau minuman dingin untuk membantu mengurangi peradangan. Di samping itu, pasien juga harus minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
Komplikasi Flu Singapura
Baca Juga: Apa yang Membuat Varian Virus Corona India Lebih Berbahaya?
Meskipun penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Flu Singapura bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai.
- Dehidrasi karena sariawan yang membuat tak nyaman untuk minum
- Ensefalitis atau radang otak akibat infeksi virus
- Meningitis atau radang selaput otak
- Miokarditis atau radang pada otot jantung
- Paralisis atau kelumpuhan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial