Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Prevalensi orang yang menderita kondisi ini masih tinggi, baik secara global maupun di Indonesia.
Salah satu faktornya adalah kurangnya kepatuhan minum obat dan kesadaran untuk memonitor tekanan darah secara rutin.
Studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bahwa 53 persen wanita dan 62 persen laki-laki atau 720 juta penderita tidak menerima pengobatan yang dibutuhkan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, hanya separuh (54 persen) penderita hipertensi rutin minum obat, sebanyak 32,27 persen tidak rutin minum obat dan 13,3 persen tidak pernah minum obat sama sekali.
Spesialis jantung Devie Caroline mengatakan bahwa kurangnya kepatuhan minum obat merupakan salah satu alasan tekanan darah penderita hipertensi tidak terkontrol.
"Beberapa alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat, lupa minum obat, penderita memilih obat tradisional dan selain itu takut efek samping obat," kata Devie, dalam webinar WHD 2022 bertajuk 'Periksa Tekanan Darah Anda Secara Akurat & Kendalikan dengan Kepatuhan terhadap Pengobatan' pada Jumat (20/5/2022).
Karenanya, menurut Devie, perlu adanya beberapa strategi agar penderita hipertensi patuh minum obat.
Berangkat dari masalah ini, OMRON Healthcare Indonesia memiliki tiga inisiatif untuk mengendalikan hipertensi dengan merancang perangkat inovatif, ditandai dengan adanya lebih dari 50 paten teknologi.
Mereka juga melakukan evolusi pengobatan penyakit kronis melalui percepatan layanan Remote Patient Monitoring (RPM), serta mengembangkan teknologi AI untuk menganalisa data vital tubuh.
Baca Juga: Penting! Cegah Komplikasi, Pasien Hipertensi Wajib Minum Obat Secara Disiplin
Alat-alat teknologi tersebut dapat digunakan di rumah untuk mendukung diagnosis dan perawatan pasien hipertensi.
"Kami menantang diri kami sendiri untuk mengembangkan perangkat dan layanan yang memungkinkan orang mendeteksi hipertensi dan aritmia di rumah melalui monitoring," tandas Direktur OMRON Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek