3. Alarm
Maksud dari alarm ini adalah deteksi dini, karena seringkali speech delay itu datang terlambat.
Padahal dari umur 9 bulan sudah bisa dilihat tanda-tandanya, seperti belum bisa ngomong mama papa atau ketika diajak main cilukba orangtua sudah heboh tapi anaknya cuek.
Perlu ada tes dan screening juga untuk mencari tahu penyebab speech delay pada anak.
Kemudian ini juga butuh kerja tim, artinya dari dokter, terapis, orang tua, bahkan psikolog pun harus bekerja sama. Karena banyak ibu yang stres ketika anaknya mengalami gangguan.
"Ada kasus, saya tinggal di Bekasi, Bekasi kan ibaratnya tetangga Jakarta, saya sebulan itu pasti mendapat satu pasien gizi buruk. Sudah usia 2 tahun beratnya 6,5 kilogram, jelas gak bisa ngomong, jangankan ngomong, duduk sendiri aja nggak bisa."
"Kan gak mungkin saya suruh terapi wicara, pasti dibenerin dulu nutrisinya. Nah Ini saya bilang kerja samanya harus dari berbagai pihak," kata dia.
Peran berbagai pihak untuk mengatasi anak dengan speech delay, juga dipaparkan oleh Dokter Umum, dr Ramlan Zuhair Pulungan.
Ia mengatakan orangtua seringkali tidak mempercayai anaknya untuk bercerita sendiri. Jadi ketika ia bertanya pada anak, yang menjawab justru orangtuanya.
"Saya melihat anak-anak di tempat saya praktik dan rumah sakit saya bekerja, dia memang sulit sekali berbicara. Ketika saya tanya anak, dia selalu melihat ke orang tua atau yang jawab selalu orangtuanya. Nah itu faktor sosial juga memengaruhi anak bisa bicara apa gak," kata dr Ramlan dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Pentingnya Pendampingan Orang Tua dalam Proses Pertumbuhan Anak
Ketika anak jarang diajak bertemu lingkungan luar seperti ke taman bermain atau ke rumah keluarga, maka akan berpengaruh pada penyebab speech delay.
Terakhir ia mengingatkan, jangan pernah sengaja berbicara cadel pada anak, artinya ketika anak menyebut ‘susu’ dengan ‘cucu’, maka orangtua harus tetap selalu menggunakan bahasa yang benar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG