Suara.com - Ratusan kasus cacar monyet ditemukan di luar Afrika sejak awal Mei 2022. Tapi banyak yang penasaran, mengapa penyakit yang menular ke manusia tanpa melalui monyet ini, disebut cacar monyet?
Mengutip Insider, Rabu (25/5/2022) dalam sains manusia juga disebut sebagai primata, dan manusia bukan satu-satunya primata yang bisa terkena cacar monyet, sehingga monyet juga bisa terinfeksi penyakit ini. Inilah sebabnya penyakit ini disebut cacar monyet.
Virus penyebab cacar monyet, pertama kali di temukan pada 1958 di antara koloni monyet yang diimpor ke Denmark. Lantaran membuat monyet seperti mengalami cacar air, maka para ilmuwan menyebutnya dengan cacar monyet.
Selanjutnya lebih dari 10 tahun kemudian, di 1970 kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada manusia, yaitu pada seorang anak di Republik Demokratik Kongo.
"Nama virus ini adalah nama yang salah. Tapi kami tidak akan mengubahnya," ujar Ahli Epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, CDC, Andrea McCollum.
Adapun kemungkinan besar monyet tidak terlibat sama sekali dengan penularan cacar monyet di manusia. Ini karena cacar monyet adalah penyakit zoonosis, yang berarti manusia tertular virus dari hewan yang sakit.
Manusia diperkirakan terpapar virus dari hewan yang sakit melalui cakaran atau gigitan. Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi, tapi kasusnya cukup jarang.
Ilmuwan tidak tahu persis spesies mana yang membawa cacar monyet ke alam liar. Tapi mereka percaya, bahwa penyakit tersebut ada di Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Namun ilmuwan memastikan primata monyet bukan jadi sumber infeksi utama pada manusia. Namun hewan pengerat kecil yang ditemukan di Afrika Barat Tengah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jadi penyebab utama.
Baca Juga: WHO Menduga Wabah Cacar Monyet Berasal dari Pesta dan Menyebar Melalui Hubungan Seksual
"Orang-orang yang tinggal di kawasan hutan yang bersentuhan dengan hewan kecil itu kadang terinfeksi," ungkap Pakar Penyakit Menular London School of Hygiene and Tropical Medicine, Profesor Jimmy Whitworth.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan