Suara.com - Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei 2022 menjadi momen tepat untuk kembali mengingatkan pentingnya pengendalian tembakau.
Prof Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyebut salah satu bentuk kampanye pengendalian tembakau adalah FCTC, yang merupakan singkatan dari Framework Convention on Tobacco Control.
"Pada tahun 2003 sudah dibentuk aturan internasional berupa 'Framework Convention on Tobacco Control (WHO FCTC)', yang sudah diratifikasi oleh 182 negara di dunia, sayangnya Indonesia bukan salah satu di antaranya," tutur Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Data dunia pada 2020 menyebutkan bahwa 22,3 persen penduduk dunia menggunakan produk tembakau baik rokok maupun bentuk lain seperti tembakau yang di mulut.
WHO menyatakan bahwa kebiasaan merokok dan penggunanaan produk tembakau dapat membunuh sampai setengah dari penggunanya. Lebih dari 8 juta orang, meninggal setiap tahunnya akibat hal ini. Sekitar 7 juta kematian merupakan akibat langsung dari tembakau, sementara sekitar 1,2 juta terjadi pada para perokok pasif.
Kebiasaan merokok dan penggunaan produk tembakau juga berhubungan dengan sedikitnya 20 jenis kanker. WHO bahkan menyebut bahwa epidemi tembakau adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar yang dunia pernah hadapi.
Prof Tjandra, yang pernah menerima penghargaan “WHO Free Tobacco World Award” yang diterima pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 1998, menyebut Tema World No Tobacco Day 2022 adalah Protect the Environment, yang mengangkat isu bahwa tembakau menimbulkan dampak kerusakan lingkungan pula, selain mengganggu kesehatan manusia.
"Bentuk kerusakan lingkungan ini dapat berupa puntung rokok, bekas bungkus rokok, penggunaan pestisida untuk tanaman tembakau, hutan yang ditebang untuk tanaman tembakau (diperkirakan di dunia sekitar 3,5 juta setiap tahunnya) dan juga dihasilkannya sekitar 84 megaton of karbon dioksida yang ekuivalen dengan efek gas rumah kaca," tambahnya.
Oleh karena itu Prof Tjandra menyebut Indonesia perlu lebih memberi peran penting dalam penanggulangan masalah merokok, yang jelas berdampak buruk bagi kesehatan dengan berbagai dampak penyakitnya yang sudah dikenal luas.
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Kenali Bahan Kimia Berbahaya yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
"Bagi yang belum merokok, janganlah memulainya, dan bagi perokok segeralah berhenti. Lindungi kesehatan anda dan kesehatan keluarga tercinta serta lingkungan anda!" tegasnya.
Berita Terkait
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Dipolisikan Ortu Siswa Perokok, Komnas Tembakau: Guru Harus Dihargai
-
Ekonom Sebut Pemerintah Harus Punya Mitigasi Kebijakan Sebelum Keluarkan Aturan Rokok
-
Setoran Penerimaan Negara Sebesar Rp 240 Triliun dari IHT Terancam Hilang
-
Tembakau dan Topengnya: Saatnya Kita Buka Kedok yang Membunuh Diam-Diam
-
Hati Tanpa Tembakau Sedunia: Rokok Bukan Hanya Merusak Kesehatan, Tapi Juga Lingkungan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia