News / Nasional
Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:23 WIB
Aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak, Banten kembali normal. Sebelumnya, selama 2 hari, siswa mogok sekolah, buntut dari penamparan kepala sekolah setempat Dini Fitria terhadap siswanya yang kedapatan merokok. [ANTARA/Mansyur]
Baca 10 detik
  • Kepala sekolah dilaporkan ke polisi oleh orang tua karena menegur siswa merokok.

  • Komnas Pengendalian Tembakau membela dan mengapresiasi keberanian sang guru.

  • Orang tua siswa diminta objektif dan seharusnya berterima kasih atas teguran tersebut.

Suara.com - Ketua Komnas Pengendalian Tembakau, Prof Hasbullah Thabrany mengapresiasi langkah Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, yang menegur siswanya karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Ia menilai tindakan itu sebagai bentuk komitmen sekolah dalam melindungi generasi muda dari bahaya tembakau.

"Saya apresiasi ibu guru yg menegur muridnya. Memang berdasarkan undang-undang, anak yang boleh merokok itu di atas umur 21 tahun, yang masih SMA tidak boleh merokok. Jadi keberanian guru untuk menegur harus dihargai, harus diapresiasi dan itu adalah komitmen yang bagus dari sekolah," kata Hasbullah kepada Suara.com, Rabu (15/10/2025).

Hasbullah menegaskan, upaya sekolah menegakkan disiplin terhadap siswa yang merokok sejalan dengan semangat pengendalian tembakau yang diatur dalam berbagai kebijakan nasional.

Menurutnya, sekolah memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk melindungi siswa dari perilaku berisiko seperti merokok di usia muda.

"Ibunya siswa yang kemudian permasalahkan, mustinya objektif apakah benar ada perundungan, ada pemaksaan. Dia harusnya berterimakasih juga, jangan-jangan dia tidak tahu kalau anaknya selama ini merokok, masa depan akan rusak," ujarnya.

Terkait laporan polisi yang dilayangkan orang tua siswa terhadap kepala sekolah, Hasbullah menilai publik sebaiknya menunggu hasil penyelidikan dan tidak berspekulasi.

Ia menekankan pentingnya objektivitas dalam melihat duduk perkara sebenarnya di balik insiden yang viral tersebut.

“Saya tidak tahu yang sebenarnya terjadi, apakah betul ditampar atau hanya ditegur. Apa tampar kencang atau tampar sayang, saya tidak bisa komentar. Tapi ibunya (orang tua siswa) juga harus objektif, apakah benar ada perundungan atau pemaksaan,” ucap Hasbullah.

Baca Juga: Sebut Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Aniaya Murid Merokok Unik, Rocky Gerung Bilang Begini

Load More