Suara.com - Indra Bruggman mengaku lebih mudah kelelahan akibat menderita hipertiroid. Pasalnya, kondisi ini menyebabkan aktivitas jantung yang lebih intens dari biasanya.
Indra Bruggman mengatakan efek hipertiroid ini membuat jantungnya berdebar lebih kencang. Sehingga ia lebih mudah deg-degan dan takut, sekaligus gelisah.
"Analoginya itu kayak orang treadmill selama 24 jam. Jadi ya gitu, gampang capek. Kadang jalan dikit saja sudah ngos-ngosan," kata Indra Bruggman, saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (30/5/2022).
Kelelahan adalah gejala umum penyakit tiroid. Kelelahan akibat kondisi ini tidak seperti kelelahan biasanya, seperti orang kurang tidur atau mengalami stres.
Orang dengan gangguan tiroid, baik hipotiroid atau hipertiroid bisa mengalami kelelahan ekstrem yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Menyesuaikan dosis obat tiroid Anda, meningkatkan kebiasaan tidur Andadan mengatasi faktor-faktor lain yang mungkin memperburuk masalah, semuanya bisa membantu Anda memperbaiki gejala penyakit tiroid yang umum ini dan hidup lebih baik dengan kondisi Anda.
Anda juga perlu tahu bahwa kelelahan bisa menjadi tanda utama dari kondisi tiroid yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik. Sayangnya, beberapa pasien terus mengalami kelelahan bahkan setelah perawatan.
Hipertiroid bisa menyebabkan kelelahan, karena kondisi ini bisa mengakibatkan penderita insomnia, kecemasan dan pola tidur terganggu.
Dilansir dari Very Well Health, kesulitan tidur dapat disebabkan oleh stres yang ditimbulkan oleh hipertiroidisme pada tubuh Anda, termasuk:
Baca Juga: Virus Cacar Monyet Serang 21 Warga di Nigeria, Satu Orang Dinyatakan Meninggal
- Denyut nadi cepat
- Tekanan darah lebih tinggi
- Diare
- Tremor
- Kecemasan
Jika Anda menggunakan obat antitiroid dan Anda mendapatkan terlalu banyak obat, ini dapat mengubah fungsi tiroid Anda menjadi hipotiroidisme. Hal inilah yang membuat kelelahan Anda semakin parah.
Jika Anda pernah menjalani ablasi atau operasi yodium radioaktif (RAI) untuk mengangkat tiroid Anda dan Anda tidak mengonsumsi obat pengganti hormon tiroid, Anda mungkin telah menjadi hipotiroid dan memerlukan perawatan.
Jika Anda sudah menjalani pengobatan pengganti hormon tiroid dan Anda masih merasa lelah, Anda mungkin meningkatkan dosis obat untuk mengatasi gejala tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia