Suara.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menduga ratusan kasus cacar monyet yang muncul sekarang di negara non-endemik sebenarnya sudah menyebar sebelum ini tetapi "di bawah radar".
"Penyelidikan sedang berlangsung, tetapi kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba di banyak negara pada saat bersamaan menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (1/6/2022).
Kini, kasus cacar monyet sudah mencapai 550 di 30 negara non endemik sejak laporan pertama dikonfirmasi di Inggris pada 7 Mei.
Pakar cacar monyet WHO Rosamund Lewis mengatakan bahwa munculnya begitu banyak kasus di sebagian besar Eropa dan negara lain belum pernah terjadi sebelumnya.
"Jelas ini menjadi perhatian, dan itu memberi kesan adanya penularan yang tidak terdeteksi dalam beberapa waktu," imbuh Lewsi, dilansir Science Alert.
Namun, Lewis mengatakan bahwa ia tidak tahu berapa lama perkiraan kasus cacar monyet yang tidak terdeteksi telah menyebar.
"Kami tidak tahu apakah itu sudah berminggu-minggu, berbulan-bulan atau mungkin beberapa tahun. Kami tidak benar-benar tahu apakah sudah terlambat untuk menahan (wabah)," lanjutnya.
Virus monkeypox menyebar melalui kontak dekat dan penyakitnya jauh lebih ringan, dengan gejala umum demam tinggi dan ruam seperti cacar air. Ini biasanya akan hilang setelah beberapa minggu.
Sejauh ini, sebagian besar kasus yang dilaporkan terjadi pada pria gay maupun biseksual, atau pria yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Baca Juga: Terus Menyebar, Giliran Hongaria Laporkan Kasus Cacar Monyet
Namun, para ahli menekankan selama ini tidak ada bukti bahwa cacar monyet ditularkan secara seksual.
"Siapa pun dapat terinfeksi monkeypox jika mereka melakukan kontak fisik yang dekat dengan orang lain yang terinfeksi," tandas Tedros.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat