Suara.com - Singapura diprediksi mengalmi gelombang Omicron baru yang mungkin muncul” pada bulan Juli atau Agustus. Hal itu terjadi ketika antibodi Covid-19 mulai berkurang, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada hari Minggu (5 Juni).
Dilansir dari Channel News Asia, Ong mengatakan Kementerian Kesehatan telah mendeteksi beberapa kasus Covid-19 dari subvarian BA.4 dan BA.5 baru.
Namun, itu belum "mengambil alih" subvarian BA.2, kata Ong, merujuk pada variasi Omicron yang merupakan 99 persen dari infeksi Covid-19 lokal yang diurutkan pada bulan April.
“Alasannya karena kami semua memiliki antibodi yang sangat tinggi, karena vaksinasi kami, karena gelombang Omicron kami baru-baru ini.
“Jadi tidak akan terjadi apa-apa sampai berbulan-bulan kemudian, ketika antibodi kita mulai berkurang, maka Anda bisa melihat BA.4 dan (BA.5) kemungkinan muncul Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami,” kata Ong.
Dia menambahkan bahwa perkiraan garis waktu bukan karena "upaya pemodelan yang rumit", tetapi fakta bahwa begitu wabah mereda, Singapura akan memperkirakan gelombang lain akan meningkat, empat hingga enam bulan kemudian.
“Dan gelombang yang paling dominan akan naik, dan pada saat itu saya pikir itu akan menjadi BA.4 atau BA.5,” kata Mr Ong.
BA.4 dan BA.5 adalah dua subvarian Omikron yang mendorong gelombang Covid-19 saat ini di Afrika Selatan. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah mengklasifikasikannya sebagai varian yang menjadi perhatian.
Singapura mendeteksi tiga kasus komunitas dengan dua subvarian pada Mei, dengan dua kasus terinfeksi varian BA.4 dan satu kasus lokal terinfeksi varian BA.5, kata Depkes.
Baca Juga: Bangga Banget, Angka Kesembuhan Covid-19 Indonesia Lebih Tinggi Daripada Rata-rata Dunia
Mr Ong menambahkan pada hari Minggu bahwa Singapura dapat "mengamati" AS dan Eropa, karena gelombang Covid-19 baru akan "lebih mungkin" terjadi di daerah-daerah tersebut sebelum mencapai Singapura.
“Yang terpenting bukan jumlah kasusnya, tapi berapa banyak orang yang jatuh sakit parah.
“Saya yakin dengan ketangguhan kita yang kuat, kita bisa melewati gelombang BA.4 dan BA.5,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan